Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Ocean's 8", Premis Basi dan Intensitas yang Kurang Greget

1 Juli 2018   15:53 Diperbarui: 1 Juli 2018   16:52 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Met Gala (sumber: dailynews.com)

Siapa sangka film klasik di tahun 60-an yang dibintangi oleh Frank Sinatra menjadi inspirasi bagi Steven Soderbergh untuk me-remake dan menjadikan Ocean's trilogy sebagai ladang uang yang menguntungkan. Nama-nama besar seperti George Clooney, Brad Pitt, Julia Roberts dan Matt Damon yang mulai naik daun turut mensukseskan franchise ini.

Ocean's Eleven hadir sebagai film bergenre crime, drama dan komedi yang begitu fresh. Saya pribadi sampai bertepuk tangan kala melihat betapa cerdasnya para komplotan ini ketika merampok sebuah kasino dengan penjagaannya yang ketat dengan "terang-terangan" di muka umum.

Sayangnya, setelah edisi ketiga ditambah kematian Bernie Mac menjadi alasan mengapa kita tak akan pernah menyaksikan "Ocean's Fourteen". Namun Soderbergh masih melihat potensi dari franchise ini sehingga terbesit ide untuk membuat spin-off dimana para wanita menjadi pemeran utamanya. Sandra Bullock, Cate Blanchett dan Anne Hathaway diplot untuk memerankan karakter wanita tangguh, elegan dan cerdik.

The gangs (sumber: nme.com)
The gangs (sumber: nme.com)
Kebetulan, Ocean's Eight hadir pada saat yang tepat dimana isu kesetaraan gender, terutama di Hollywood, sedang menjadi perbincangan hangat. Topik mengenai Social Justice Warrior (pejuang keadilan sosial) yang salah satunya mengusung pandangan mengenai feminisme secara tak langsung turut "mempromosikan" film arahan Gary Ross ini.

***

Deborah Ocean, adik dari Danny Ocean, yang baru saja keluar dari penjara langsung menemui Lou, partnernya, untuk merencanakan sebuah perampokan berikutnya. Target mereka adalah Toussaint, kalung bertahtakan batu mulia yang bernilai USD 150 juta. Mereka berencana untuk "mencurinya" ketika kalung tersebut dikenakan oleh artis yang sedang naik daun, Daphne Kluger dalam acara Met Gala.

Demi memuluskan rencananya Debbie dan Lou dibantu oleh Rose Weil si desainer yang sedang jatuh miskin, Nine Ball sang hacker, Amita si ahli perhiasan, Tammy mantan rekan Debbie serta Constance si pencopet jalanan. Debbie dan rekan-rekannya berusaha menyusup ke dalam demi mendapatkan informasi dan mencari celah agar perampokan itu sukses.

Toussaint (sumber: mirror.co.uk)
Toussaint (sumber: mirror.co.uk)
Di sisi lain, ada dendam kesumat antara Debbie dan Claude Becker, mantan kekasih yang menjebaknya masuk penjara. Lalu mampukah Debbie mencuri kalung bertahtakan berlian seharga ratusan juta dollar tersebut? Apakah mereka lolos dari kejaran investigator yang menyelidiki atau mencurigai mereka?

***

Duduk di bangku sutradara, Gary Ross kini menggantikan Steven Soderbergh yang menjadi produser. Mencoba mencontek sinematografi serta scoring di film sebelumnya, Ross boleh dibilang gagal dan hanya berusaha membawa kembali nuansa ala trilogi Ocean sebelumnya. Bahkan tanpa membawa embel-embel Ocean, film ini sejatinya bisa saja berdiri sendiri.

Debbie & Lou (sumber: dailymail.co.uk)
Debbie & Lou (sumber: dailymail.co.uk)
Opening scene ketika Debbie keluar dari penjara sama persis dengan adegan pembuka Ocean's Eleven. Bahkan hubungannya dengan Lou dibuat identik seperti Danny-Rusty. Sayangnya chemistry Bullock dan Blanchett kurang kuat, contohnya ketika Ross menjiplak habis-habisan adegan dimana Lou menegur Debbie karena membawa masalah "pribadi" ke dalam rencana mereka (sama seperti Rusty ketika menegur Danny), tak ada emosi sama sekali dari keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun