Waktu kecil, kita hidup dengan penuh kebahagiaan. Bercanda dan bermain sepuasnya tanpa perlu memikirkan masalah atau beban hidup. Ketika dewasa, mulailah satu per satu orang-orang yang mengenal kita saat masih kanak-kanak bertanya.
"Apakah kamu sudah sukses?"
"Apakah kamu sudah kaya?"
Dan yang membingungkan mengapa mereka tidak bertanya, tentang suatu hal yang kita ingat saat masih kecil.
"Apakah kamu sudah bahagia?"
2017 memang tinggal hitungan hari. Dan di sisa-sisa waktu ini setiap kita mulai merencanakan apa yang menjadi resolusi, goal, tujuan dan harapan kita di tahun yang akan datang. Resolusi itu sendiri bisa jadi adalah resolusi tahun ini yang belum tercapai dan berusaha direalisasikan tahun depan. Mungkin saja itu adalah resolusi yang dibuat tahun 2017, ditulis pada tahun 2016, dicita-citakan sejak 2015 dan diimpikan sejak 2014 dan seterusnya.
Anyway, salah satu resolusi "terbesar" saya di tahun 2017 akhirnya tercapai (setelah dicita-citakan dan diimpikan sejak 2016), yaitu resign. Yes, saya keluar dari pekerjaan saya karena faktor jenuh, ditambah saya sudah tidak merasakan adanya perkembangan jika tetap bekerja disini. Bukan soal perkembangan gaji, namun juga perkembangan diri baik dari segi kompetensi maupun intuisi. Tiga tahun lewat tiga bulan sepertinya sudah lebih dari cukup.
Selain itu, resolusi saya adalah mencoret beberapa "bucket list travel", yakni tempat-tempat yang ingin saya datangi. Dari 7 wishlist, sudah tercoret 3. It's okay, mungkin saya baru bisa mewujudkan 'sisa'-nya di tahun 2018. Saya juga akhirnya bisa kembali ke passion saya yang sudah lama terkubur, menulis. Dan berkat Kompasiana sebagai ruang dan media dalam menulis, setidaknya ada beberapa karya yang berhasil saya buat (dan beberapa di antaranya diganjar hadiah juara blog competition/blog review).
Lalu apa yang menjadi resolusi saya di tahun 2018. Seperti judul artikel ini, 2018 is The Year of Happiness. Saya harus merasa lebih bahagia di tahun depan, entah dalam karir, percintaan, keluarga, kehidupan, dll. Dan setelah mengkurasi apa keinginan yang membuat saya bahagia, berikut adalah wishlist saya di tahun depan:
1. One Month, One Book
Terdengar sepele, tetapi susah untuk dipraktekkan. Membaca adalah salah satu hobi yang sudah lama saya telantarkan. Entah karena sibuk atau lebih suka baca blog atau artikel online. Saya ingin kembali ke hobi lama saya ini, membaca buku. Goal-nya, dalam sebulan saya mengkhatamkan satu buku.