Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dari Camp Nou Menuju El Clasico Hingga Derby Manchester

28 Mei 2016   08:24 Diperbarui: 28 Mei 2016   19:43 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derby Manchester

Mari lupakan sejenak kisah ballboy dan aristokrat tersebut. Manchester adalah sebuah kota industri yang juga memiliki semangat olahraga yang kuat. Namun kota ini terpecah oleh dua klub yang sama-sama mengaku sebagai Manchunian. Si Merah dan Si Biru, itulah sebutan mereka. Si Merah kerap disebut sebagai representasi dari warga Manchester karena memiliki keindahan yang rupawan. Tentu saja ini karena Si Merah lebih unggul segala-galanya. Mereka memiliki stadion megah, akademi pencetak pemain unggulan, fans fanatik dan yang terpenting, sejarah panjang meraih trofi. Sementara Si Biru adalah kebalikannya, semenjana dan buruk rupa. Mereka hanya beruntung dipilih oleh tukang minyak dari Arab yang ingin membakar uangnya.

Seperti kata pepatah, hidup bagaikan roda yang berputar, kadang diatas kadang dibawah. Si Merah kini berada di bawah semenjak ditinggalkan oleh kakek bangkotan. Si Biru, mereka mulai menapaki tangga kemenangan satu demi satu. Buktinya, mereka sudah tahu bagaimana rasanya mempecundangi Si Merah hanya karena jumlah memasukan bola ke gawang yang lebih besar. Seperti empat tahun silam kala memenangi kompetisi lokal, atau yang paling fresh akhir musim ini ketika memaksa Si Merah harus bermain di Liga Malam Jumat.

Sama halnya dengan duo Manchester, ballboy dan aristokrat juga memainkan karakter protagonis dan antagonis. Aristokrat jelas dianggap sebagai ‘Si Putih’ dengan permainan cantiknya di lapangan dan pendekatan ke anak didik yang baik. Ballboy? Dia adalah ‘Si Hitam’ dengan sepakbola membosankannya ditambah hubungan yang kurang akur dengan anak buahnya sendiri. Menariknya Si Merah yang tampan rupawan akan dilatih oleh ‘Si Hitam’. Sedangkan ‘Si Putih’ mendapat tugas untuk membesut Si Biru yang buruk rupa. Patut ditunggu bagaimana mereka memoles prajuritnya masing-masing kala bertempur di lapangan. Apakah ballboy akan merusak keindahan dari Si Merah. Ataukah aristokrat berhasil mempercantik Si Biru yang sejatinya dari musim ke musim kian kinclong. Biar waktu yang menjawab.

[caption caption="Rivals"]

[/caption]

Omong-omong, sebenarnya persaingan bukan hanya milik ballboy-aristokrat atau di kota Manchester saja. Namun menyimak bagaimana kedua pria ini kembali bertemu dalam sebuah persaingan tentu amat menarik. Derby Manchester kini bukan lagi tentang si kakek bangkotan yang kerap mengeluh tentang bisingnya suara ‘tetangga yang berisik’. Manchester kini hadir dengan persaingan yang lebih panas. Mungkin tidak sepanas laga El Clasico, tapi setidaknya bisa melanjutkan takdir yang berawal ketika ballboy pertama kali bertemu dengan si aristokrat di Camp Nou. Kala mereka berdua masih dipanggil dengan nama Jose Mourinho dan Josep Guardiola, hingga berubah menjadi tiki taka dan parkir bus. Mari berharap derby Manchester nanti bukan hanya menceritakan bagaimana sepakbola ofensif ala City berhasil memporakporandakan Terminal Bus Setan Merah, tetapi juga bagaimana sepakbola pragmatis ala Mou menjadi antitesis dari tiki taka KW2 milik Pep.

Go Manchester. Go Manchunian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun