Beberapa hari yang lalu, saya dan teman-teman sekelas dari Prodip I Keuangan Pajak Balai Diklat Keuangan Balikpapan pergi berwisata ke sebuah pantai di Balikpapan. Kami menjatuhkan pilihan ke Pantai Lamaru setelah mendapatkan usul dari seorang teman kami yang merupakan warga asli Balikpapan. Kami pun menyewa dua buah angkot untuk pergi ke sana.
Kami berkumpul di depan Balai Diklat pukul 3 sore kemudian langsung menuju ke pantai lamaru. Di sepanjang perjalanan, kami tak kehabisan banyolan kepada sesama teman. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, kami sampai di Pantai Lamaru.
Di depan pintu masuk pantai terdapat sebuah pos yang mengatur tentang masuk keluarnya pengunjung. Di situ pula tempat untuk membayar retribusi masuk pantai yakni sebesar 15 ribu rupiah tiap kepala. Karena kami ber-26, bisa dihitung sendiri kan biayanya berapa.
Masuk ke pantai lamaru
Setelah melewati pos tadi, kami pun masuk (masih naik angkot). Disambut dengan pohon cemara di kanan dan kiri, gerombolan sapi yang sedang digiring dan akhirnya kami pun melihat air melimpah. Ya! Pantaaaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.
[caption id="attachment_375765" align="alignnone" width="300" caption="Dok Pribadi"]
Bergegas kami turun dari angkot dan langsung menghambur ke pantai. Keadaan pantai waktu itu masih agak surut. Kami pun langsung turun ke air dan bermain-main. Tak lupa berfoto-foto ria.
Pantai ini indah, ketika kami datang suasana sepi. Hanya ada beberapa orang dan warung yang buka. Mungkin karena hari rabu, hari kerja. Pantai cukup bersih dari sampah sehingga tidak menganggu pemandangan.
Terdapat beberapa kapal yang ditali di bibir pantai, entah milik siapa. Terdapat ikan-ikan kecil berwarna hijau yang lucu-lucu juga, sayang saya tak bisa mengabadikan momen bersama ikan ini karena resolusi kamera stupidphone saya yang kurang bagus hehe.
Kerang-kerang liar juga banyak bertebaran di pantai. Pasir yang basah membuat kami suka untuk menuliskan nama-nama di atasnya. Ya meskipun sedikit terlihat alay hehe.
Ya, pantai lamaru bisa dijadikan alternatif ketika berkunjung ke kota Balikpapan. Sungguh, surga di kota minyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H