Mohon tunggu...
DEVITASARI RSA
DEVITASARI RSA Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Suka-Suka

Menulis merupakan salah satu cara untuk meluapkan perasaan dan pikiran serta hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan-jalan ke Kampung Coklat, yuk!

17 November 2015   19:52 Diperbarui: 17 November 2015   20:03 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Coklat? Hmmmm sekampung penuh dengan coklat? Enaknyaaaaaaaaa!

Ada salah satu lokasi di Blitar, Jawa Timur tepatnya di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan yang dinamakan Kampung Coklat. Bukan sekampung isinya coklat, tapi salah satu tempat wisata yang menyimpan sejuta coklat siap makan hehe. Bukan seperti itu ya. Kampung Coklat merupakan wahana rekreasi edukatif yang mengangkat tema coklat sebagai media. Entah bagaimana sejarah berdirinya Kampung Coklat penulis belum tahu karena ketika ke sana lupa tidak bertanya hehe.

Kampung Coklat terletak di daerah pedesaan yang mana akses menuju ke lokasi tidaklah sulit karena selalu ada papan petunjuk di jalan yang mengarahkan dan jalan telah diaspal dengan baik. Namun sayang, belum ada angkutan umum untuk menuju ke lokasi. Di sekitaran Kampung Coklat, telah banyak lokasi parkir eksternal yang dikelola oleh masyarakat di sekitarnya, cukup dengan Rp 3.000 untuk satu kendaraan bermotor.

Untuk masuk ke kawasan Kampung Coklat cukup membayar tiket sebesar Rp 5.000 per orang. Murah bukan? Setelah mendapatkan tiket, pengunjung bisa langsung memasuki kawasan Kampung Coklat. Setelah melewati tempat pembelian tiket, pengunjung disuguhkan dengan sejarah perkembangan coklat di seluruh dunia yang dipaparkan melalui gambar-gambar besar di sepanjang lorong menuju area utama.

Kemudian terdapat gallery oleh-oleh coklat dimana pengunjung bisa membeli beraneka macam olahan coklat buatan Kampung Coklat dan berbagai kerajinan tangan. Harga di gallery coklat tersebut sangat terjangkau mulai Rp 6.000. Penulis sendiri ketika berkunjung kesana membeli bubuk coklat murni 100gr dengan harga Rp 10.000 dan rasanya enak.

 [caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]Kemudian terdapat banyak pohon coklat yang telah berbuah dan terasa sangat rindang yang dibawahnya dipasangi meja-meja dan kursi-kursi yang terbuat dari batu yang bisa digunakan pengunjung untuk melepas lelah dan menikmati pemandangan. Terdapat semacam ruangan yang berbentuk seperti dapur yang digunakan untuk kelas memasak coklat. Pengunjung akan diajari cara untuk memasak coklat, tentunya dengan biaya tambahan yang cukup terjangkau. Terdapat pula kolam refleksi ikan kecil-kecil yang bisa dimanfaatkan pengunjung. Dan tak kalah menariknya terdapat perkebunan coklat yang berjejer-jejer dan terdapat photoboothnya.

Terdapat pula sebuah tugu yang berbentuk seperti buah coklat dan yang pasti adalah adanya food court yang menyediakan beraneka macam olahan coklat. Seperti mi coklat, nasi coklat, minuman coklat, dan masih banyak lagi dengan harga terjangkau. Kemudian juga terdapat galeri ikan-ikan kecil yang bisa dijadikan salah satu objek pemandangan. Terdapat pula semacam aula yang merupakan tempat untuk kegiatan pemaparan edukasi tentang coklat kepada pengunjung.

Penulis merekomendasikan untuk mengunjungi Kampung Coklat ketika hari libur maupun waktu luang anda. Kampung Coklat memberikan pemandangan dan pengalaman baru dalam dunia wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun