Mohon tunggu...
DEVITASARI RSA
DEVITASARI RSA Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Suka-Suka

Menulis merupakan salah satu cara untuk meluapkan perasaan dan pikiran serta hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Susahnya Mencari Informasi Profil Pahlawan Asli Tulungagung

2 Januari 2015   18:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:58 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengulas tentang sosok pahlawan yang berasal dari Kabupaten Tulungagung tidaklah mudah. Daerah Tulungagung yang kurang terdengar tentang adanya sosok pahlawan yang familiar di kalangan masyarakat membuat saya harus berputar-putar. Mulai dari Perpusatakaan Daerah, Museum Wajakkensis hingga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung. Dalam investigasi saya, saya sebenarnya menemukan beberapa tokoh yang bisa dijadikan figur pahlawan bagi Tulungagung jaman dulu meskipun profilnya tidak lengkap.

Pertama, saya menemukan sebuah monumen yang bertuliskan TRIP. TRIP merupakan kumpulan pelajar yang bersatu karena geram atas penjajahan. Mereka bahu membahu dalam melawan penjajah meskipun juga tak melupakan belajar. Menurut beberapa sumber yakni guru sejarah SMA, dalam figur tersebut adalah Thoha, seorang pahlawan TRIP. Profil tentang figur Thoha belum bisa saya dapatkan secara maksimal, namun terdapat sebuah monumen yang melambangkan beliau di sebelah selatan Pasar Burung Beji Tulungagung.

[caption id="attachment_387853" align="aligncenter" width="240" caption="monumen trip tulungagung dok pribadi"][/caption]

Kedua, Sersan Soeharto. Merupakan seorang tentara dengan pangkat sersan yang lahir pada tahun 1928 dan wafat pada tahun 1949. Terdapat monumen yang mengabadi-kan beliau yakni di dekat Terminal Gayatri Tulungagung.

[caption id="attachment_387854" align="aligncenter" width="240" caption="monumen sersan soeharto tulungagung dok pribadi"]

14201724641499773940
14201724641499773940
[/caption]

Ketiga, R.M. Jayengkusumo. Adalah seorang putra dari Bupati Ngrowo (Kabupaten Tulungagung dulunya bernama Ngrowo, karena dulu merupakan daerah yang banyak rawa-rawanya). Beliau lahir pada tahun 1825 dan wafat pada tanggal 9 Desember 1903. Kiprah beliau di Tulungagung salah satunya sebagai pendiri desa Demuk di kecamatan Pucanglaban. Desa Demuk dulunya merupakan daerah hutan yang sangat lebat dan wingit karena tidak ada manusia yang berani menjamahnya. Karena itu, ketika Jayengkusumo dibuang ke kawasan Demuk (Jayengkusumo, meskipun putra seorang Bupati, tapi beliau merupakan penentang Belanda. Beliau sering menentang dan melawan Belanda di berbagai kesempatan sehingga Belanda pun marah dan membuangnya) kemudian meminta izin babad hutan ke pemerintah Belanda. Hanya kesaktian Jayengkusumolah yang mampu menjadikan daerah tersebut bisa dihuni oleh manusia. Oleh karena itu Jayengkusumo disegani oleh masyarakat di Tulungagung. Makam Jayengkusumo juga terletak di desa tersebut. Hingga sekarang, masih banyak orang yang sering pergi ke makam tersebut untuk melakukan kegiatan spiritual. Serta nama Jayengkusumo juga diabadikan sebagai nama jalan di Tulungagung.

[caption id="attachment_387855" align="aligncenter" width="240" caption="jln jayengkusuma tulungagung dok pribadi"]

1420172742797655154
1420172742797655154
[/caption]

Hal tersebut saya sadur dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun