Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dunia dalam Sekepal Tangan: Kekuatan Membaca Buku

13 September 2023   19:00 Diperbarui: 14 September 2023   20:10 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyelam dalam lautan kata, mengembara di dunia lain; buku, dunia dalam genggaman!

Terkadang kita melupakan bahwa sebenarnya ada sebuah dunia yang dapat membawa kita berkelana, mengeksplorasi pengetahuan, emosi, dan pengalaman tanpa harus merogoh kocek untuk tiket pesawat atau kapal pesiar. Dunia itu ada dalam setiap halaman buku yang tersusun rapi, menciptakan mosaik cerita dan gagasan yang dapat membentuk cara pandang kita terhadap hidup.

Mari mulai dengan pernyataan ini: "Dunia adalah sebuah buku, dan mereka yang tidak bepergian membaca hanya satu halaman". Cita-cita yang indah, bukan? Tapi, apa yang terjadi jika perjalanan fisik membatasi kita? Nah, ini dia jawabannya. Buku. Tidak peduli apakah kamu pengembara sejati atau lebih suka menikmati kehangatan sofa, dengan buku, dunia ada dalam genggamanmu.

Memandang Lebih Jauh Melampaui Cakrawala

Membaca adalah jendela menuju dunia, memberikan gambaran baru tentang dunia yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Jendela ini tidak hanya menawarkan pemandangan, tapi juga perspektif baru tentang realitas yang kita anggap sudah kita ketahui. Bacaan apa pun, mulai novel fiksi hingga buku teks ilmiah, semua memberikan kesempatan untuk melihat lebih jauh dan lebih dalam.

Kita, manusia, terus bergerak dalam lingkaran kehidupan kita sendiri. Membaca memberi kita peluang untuk melangkah keluar dari lingkaran tersebut dan melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Melalui buku, kita bisa merasakan pengalaman orang lain, seolah-olah kita sendiri berada di sana. Inilah yang dikenal dengan istilah "perspektif pengambilan" dalam psikologi, dan ini bisa melatih empati dan pemahaman kita.

Dan, jangan salah paham. Ini bukan hanya tentang membaca cerita orang lain. Juga tentang mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang diri kita sendiri. Ketika kita membaca, kita seringkali menemukan diri kita dalam karakter-karakter dan situasi yang diceritakan. Proses refleksi diri ini penting untuk mengembangkan pemahaman diri dan pertumbuhan pribadi.

Keajaiban dalam Kepala: Membaca dan Otak

Memikirkan buku sebagai mesin waktu atau portal ke dunia baru bukanlah hiperbola. Dalam hal psikologi, membaca dapat berdampak positif pada otak kita. Ketika seseorang membaca, otaknya sebenarnya merespons seolah-olah mereka sedang mengalami apa yang sedang mereka baca.

Menariknya, ini tidak hanya berlaku untuk cerita yang penuh emosi. Bahkan membaca deskripsi tentang aroma kue cokelat panas dapat memicu respons di area otak yang terkait dengan penciuman. Inilah yang disebut dengan "simulasi neuron" dan ini menunjukkan betapa kuatnya efek membaca pada otak kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun