Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi di Balik Setiap Pintu yang Kita Buka dan Tutup

3 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 3 Agustus 2023   19:14 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jan Tinneberg on Unsplash

Pintu Kesempatan: Peluang dan Tantangan

Setiap orang pasti memiliki pintu kesempatan di hidupnya. Kadang pintu itu terbuka lebar, tapi kadang juga tertutup rapat. Membuka pintu kesempatan bukanlah tugas yang mudah, terlebih saat kita merasa takut atau tidak yakin. Namun, setelah berhasil membuka pintu tersebut, akan ada peluang dan tantangan baru yang menunggu.

Dalam psikologi, ada konsep 'self-efficacy' atau keyakinan diri, yang mempengaruhi bagaimana kita melihat dan merespon kesempatan. Orang yang memiliki self-efficacy tinggi cenderung lebih berani membuka pintu kesempatan, meski mereka tahu bahwa di balik pintu itu ada tantangan.

Pintu Persahabatan: Membuka dan Menutup

Terakhir, ada pintu persahabatan. Ada kalanya kita harus membuka pintu persahabatan baru, tapi ada juga waktu di mana kita harus menutupnya. Seperti halnya dalam dinamika hubungan antar manusia, ada masa-masa di mana kita bertemu dengan orang baru, dan ada masa di mana kita harus berpisah. Ini semua adalah bagian dari proses tumbuh dan berkembang.

Psikologi sosial mengajarkan bahwa hubungan interpersonal adalah bagian penting dari kesejahteraan psikologis. Maka dari itu, pintu persahabatan ini adalah pintu yang perlu dijaga dengan baik.

Pintu Diri Sendiri: Memahami dan Menerima Diri

Bila berbicara tentang pintu, ada satu pintu yang sering luput dari perhatian: pintu diri sendiri. Membuka pintu diri berarti menerima dan memahami diri sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan yang ada. Psikologi humanistik, salah satu aliran dalam psikologi, menekankan pentingnya pengenalan dan penerimaan diri sebagai bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan individu.

Membuka pintu diri juga berarti mengizinkan orang lain untuk mengenal diri kita, dengan segala keunikan dan kerentanan yang ada. Hal ini berhubungan dengan konsep 'vulnerability' atau kerentanan dalam psikologi, di mana kita berani menunjukkan diri apa adanya, tanpa topeng atau tembok pertahanan.

Namun, pintu diri juga perlu ditutup ketika diperlukan. Menutup pintu diri berarti kita tahu kapan harus menarik diri dan memberi waktu untuk diri sendiri. Konsep ini terkait dengan istilah 'self-care' atau perawatan diri dalam psikologi, di mana kita memahami bahwa untuk bisa merawat orang lain, kita perlu merawat diri sendiri terlebih dahulu.

Pintu Impian: Melangkah ke Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun