Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memanfaatkan Psikologi Warna dalam Meningkatkan Mood

25 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 25 Juli 2023   19:05 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Anna Kolosyuk on Unsplash 

Sebaliknya, jika sobat merasa terlalu berenergi dan membutuhkan ketenangan, coba gunakan warna-warna dingin seperti biru atau hijau. Warna-warna ini bisa membantu sobat merasa lebih tenang dan rileks. Jadi, bermain dengan warna bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana mengendalikan suasana hati dan emosi.

Contoh Penerapan Psikologi Warna Dalam Kehidupan Sehari-hari

Keempat, mari kita lihat beberapa contoh penerapan psikologi warna dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika sobat ingin menciptakan suasana yang tenang dan rileks di kamar, coba gunakan warna biru atau hijau. Warna-warna ini bisa membantu sobat merasa lebih rileks dan tenang.

Sebaliknya, jika sobat ingin menciptakan suasana yang ceria dan energik di ruang tamu, coba gunakan warna-warna cerah seperti merah atau kuning. Warna-warna ini bisa membantu menciptakan suasana yang ceria dan energik, yang cocok untuk ruang tamu.

Warna dan Perasaan: Hubungan yang Tak Terpisahkan

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki persepsi warna yang unik dan ini seringkali terkait dengan pengalaman pribadi atau budaya. Warna tertentu mungkin mengingatkan kita pada sesuatu yang sangat spesifik: suasana hati tertentu, orang, atau tempat. Dalam banyak hal, ini adalah hubungan yang sangat pribadi dan unik yang kita miliki dengan warna.

Selain itu, hubungan antara warna dan perasaan bukanlah hal baru. Sejak zaman kuno, warna telah digunakan untuk menciptakan atau mengubah suasana hati. Misalnya, dalam tradisi Feng Shui, warna digunakan untuk menyeimbangkan energi dalam ruangan. Oleh karena itu, pengaruh warna terhadap mood bukanlah mitos, tetapi realitas yang telah diakui selama berabad-abad.

Mengenal dan memahami hubungan antara warna dan perasaan ini bisa membantu kita membuat pilihan yang lebih bijaksana dalam hal warna, baik itu untuk pakaian, dekorasi interior, atau bahkan logo dan branding.

 Warna sebagai Sarana Komunikasi Non-Verbal

Warna juga dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi non-verbal yang kuat. Misalnya, dalam dunia bisnis, psikologi warna sering digunakan untuk mempengaruhi keputusan konsumen. Dalam seni, warna digunakan untuk mengkomunikasikan emosi dan ide.

Sangat penting untuk memahami bahwa warna dapat berbicara tanpa kata-kata. Dengan demikian, warna dapat digunakan untuk mengkomunikasikan suasana hati, emosi, atau bahkan pesan tertentu. Ini bisa sangat berguna, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun