Snippet: Temukan keseimbangan antara pengorbanan dan kenikmatan untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Pelajari perspektif berbeda tentang kebahagiaan dalam filsafat, budaya, dan agama.
Korban, Kebahagiaan, dan Keseimbangan
Gimana nih, pernah nggak sih merasa harus berkorban demi kebahagiaan? Mungkin buat beberapa orang, pengorbanan itu wajib hukumnya buat meraih kebahagiaan.Â
Sementara yang lainnya berpikir, kenapa harus berkorban kalo mau bahagia? Nah, di artikel ini kita bakal bahas tentang dua pendapat itu dan mencari tahu apa sih yang sebenarnya diperlukan untuk mencapai kebahagiaan.
Filsafat dan logika mengajarkan kita untuk berpikir kritis dan menimbang semua aspek sebelum membuat kesimpulan. Jadi, kita akan coba lihat dulu sudut pandang yang berbeda soal pengorbanan demi kebahagiaan. Kita bakal bahas beberapa teori filsafat yang relevan dan kaitannya sama kebahagiaan. Yuk, kita mulai!
Teori Hedonisme: Kebahagiaan adalah Kenikmatan
Hedonisme adalah teori yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu tergantung pada kenikmatan. Menurut teori ini, kita harus mengejar kenikmatan dan menghindari penderitaan.Â
Nah, kalo kita ngikutin teori ini, berarti kita nggak perlu berkorban demi kebahagiaan dong? Karena kita tinggal mengejar yang bikin kita senang aja. Tapi, ada juga yang bilang hedonisme nggak cukup buat mencapai kebahagiaan yang sejati. Kenapa? Karena kadang yang bikin kita senang, malah bisa bikin kita susah di kemudian hari.
Teori Eudaimonia: Kebahagiaan adalah Tujuan Hidup
Eudaimonia adalah teori yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu adalah tujuan hidup yang paling tinggi. Teori ini ngajarin kita untuk mengejar kebahagiaan dengan cara yang lebih mendalam, kayak melalui pengembangan diri, kesejahteraan psikologis, dan hubungan yang baik sama orang lain.Â