Ada saat ketika matahari terbit begitu indah, mengingatkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal sederhana. Saat ini, kehidupan seringkali terasa rumit dan penuh distraksi.Â
Ada tekanan untuk terus mencari lebih, memiliki lebih, dan merasa tidak pernah cukup. Namun, ada aliran pemikiran yang menawarkan cara lain: hidup minimalis. Mari kita telusuri bersama.
Sebelum pada pembasan inti, saya rekomendasikan untuk menonton terlebih dahulu kanal Youtube dari Satu Persen agar menambah eksplorasi wawasan kita semakin mendalam terkait minimalisme.
Minimalisme bukanlah konsep baru. Jika ditelusuri, ternyata sudah ada sejak zaman kuno, seperti ajaran Epikuros dan Stoikisme. Tetapi apa sih yang dimaksud dengan hidup minimalis? Dalam artian sederhana, hidup minimalis berarti fokus pada hal-hal yang penting, membuang yang tidak perlu, dan menciptakan kehidupan yang lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas.
Dalam filsafat Epikuros, kebahagiaan adalah tujuan utama hidup. Epikuros mengajarkan bahwa kebahagiaan terletak pada kesenangan sederhana, seperti makanan yang enak, tidur yang nyenyak, dan persahabatan yang baik. Tetapi, ia juga mengingatkan bahwa kesenangan yang berlebihan justru akan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, hidup minimalis menjadi cara untuk mencapai kebahagiaan yang sejati.
Sementara itu, Stoikisme yang diajarkan oleh Epiktetos, Seneca, dan Marcus Aurelius mengajarkan bahwa kebahagiaan terletak pada penerimaan dan kesederhanaan. Dalam hidup minimalis, kita akan lebih mudah menerima kenyataan, mengendalikan diri, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Tapi, mengapa kita harus hidup minimalis? Berikut beberapa alasannya.
Pertama, hidup minimalis membantu kita untuk fokus pada apa yang benar-benar penting. Dalam kehidupan modern, banyak hal yang bisa mengalihkan perhatian dan membuat kita lupa akan tujuan utama hidup. Dengan hidup minimalis, kita akan lebih mudah untuk menjaga fokus dan tidak terjebak dalam keinginan yang tak berujung.
Kedua, hidup minimalis memungkinkan kita untuk merasa lebih bebas. Terkadang, kepemilikan yang berlebihan justru bisa membuat kita terikat dan merasa terbebani. Dengan mengurangi barang yang tidak perlu, kita akan merasa lebih ringan dan bebas untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginan kita.
Ketiga, hidup minimalis juga membantu kita untuk mengurangi stres. Kehidupan modern seringkali penuh dengan tekanan dan tuntutan. Dengan hidup minimalis, kita akan lebih mudah untuk mengatasi stres karena kita telah mengurangi beban dalam hidup kita.