Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna Malam: Kala Kegelapan Mengajarkan tentang Kehidupan

8 April 2023   00:29 Diperbarui: 18 April 2023   03:17 2234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam adalah waktu yang sering kali dianggap hanya sebagai perubahan waktu di mana matahari terbenam dan digantikan oleh rembulan serta bintang. Namun, ternyata makna malam lebih dalam dari sekadar pergantian waktu atau kegelapan. Malam mengajarkan kita tentang banyak hal, seperti bahasa, filsafat, sosial budaya, dan seni. Mari kita telaah lebih lanjut tentang makna malam dari berbagai perspektif.

Malam sering kali dikaitkan dengan ketenangan, saat manusia dapat beristirahat dari rutinitas sehari-hari. Bahasa pun mengekspresikan hal ini melalui beragam peribahasa dan idiom. Sebut saja "sunyi seperti malam", yang menggambarkan suasana tenang dan damai. Malam juga sering disebut sebagai saat yang baik untuk merenung, karena suasana yang sepi dapat menenangkan pikiran. Dari sisi ini, malam membantu manusia untuk merefleksikan perjalanan hidup, mengambil hikmah, dan membuat perencanaan ke depan.

Filsafat turut memberikan penafsiran mengenai makna malam. Salah satunya adalah teori dualisme dari filsuf terkenal, Plato. Dualisme menggambarkan adanya dua realitas yang saling berlawanan, seperti baik dan buruk, benar dan salah, atau dalam konteks ini, siang dan malam. Menurut teori ini, siang melambangkan pengetahuan, kebenaran, dan kebaikan, sementara malam melambangkan ketidaktahuan, kekeliruan, dan kejahatan. Namun, Plato menekankan bahwa malam juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Ia mengajarkan kita untuk merenung, menelaah diri, dan berintrospeksi agar menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

Dalam kehidupan sosial budaya, malam memiliki peran yang signifikan. Malam sering dianggap sebagai saat yang tepat untuk merayakan peristiwa atau berkumpul bersama keluarga dan teman. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa malam juga memberikan kesempatan bagi individu untuk lebih dekat dengan sesamanya. Salah satu contoh penelitian yang relevan adalah studi yang dilakukan oleh Brown dan Hertz (2016). Studi ini menunjukkan bahwa suasana malam yang tenang dan damai mendorong orang untuk membuka diri, berbagi cerita, dan memperkuat ikatan emosional dengan orang lain.

Malam juga memiliki makna yang mendalam dalam seni. Para seniman sering mengekspresikan perasaan dan emosi melalui karya-karya mereka yang terinspirasi oleh malam. Lukisan-lukisan terkenal seperti "Starry Night" karya Vincent van Gogh atau "Nighthawks" karya Edward Hopper menggambarkan keindahan malam yang sulit ditemukan pada siang hari. Seni musik pun kerap meresapi suasana malam, melahirkan karya-karya bernuansa romantis atau melankolis. Beberapa contoh lagu yang terinspirasi oleh malam adalah "Moonlight Sonata" karya Ludwig van Beethoven atau "Fly Me to the Moon" yang dinyanyikan oleh Frank Sinatra.

Puisi juga merupakan bentuk seni yang kerap mengeksplorasi perasaan dan pengalaman malam. Sebagai contoh, kita bisa merujuk pada "Do Not Go Gentle into That Good Night" karya Dylan Thomas, yang menggambarkan perjuangan seseorang untuk menghadapi kematian. Puisi ini mengekspresikan keinginan manusia untuk terus hidup dan mencari makna, meski menghadapi kegelapan malam.

Dari segi keagamaan, malam juga memiliki makna yang mendalam. Beberapa tradisi dan ritual keagamaan diadakan pada malam hari. Misalnya, dalam tradisi Islam, malam Lailatul Qadar merupakan saat di mana umat Muslim dianjurkan untuk lebih giat beribadah karena dipercayai memiliki keutamaan yang luar biasa. Demikian pula, tradisi Natal dalam agama Kristen merayakan kelahiran Yesus Kristus pada malam hari. Perayaan ini menjadi simbol pengharapan dan kebahagiaan dalam menghadapi kegelapan.

Dalam mitologi dan legenda, malam sering kali dihiasi oleh beragam karakter atau cerita yang menggambarkan rasa takut atau misteri. Beberapa contoh mencakup kisah-kisah hantu atau makhluk gaib yang berkeliaran pada malam hari. Namun, cerita-cerita ini sebenarnya memberikan pembelajaran bagi kita untuk lebih menghargai kehidupan dan keberanian menghadapi ketakutan yang ada.

Secara keseluruhan, malam memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar kegelapan atau waktu untuk beristirahat. Malam mengajarkan kita tentang kehidupan, bahasa, filsafat, sosial budaya, dan seni. Malam mengajak kita untuk merenung, meresapi perasaan, menghargai waktu berkualitas bersama orang terkasih, dan menghadapi ketakutan dengan keberanian. Lebih dari itu, malam juga mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan. Seperti kata pepatah, "tak selamanya gelap, tak selamanya terang." Kita perlu menghargai setiap momen, baik siang maupun malam, agar menjadi manusia yang lebih bijaksana dan peka terhadap berbagai aspek kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun