Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Menilai Dakwaan yang Menimpa Donald Trump, Terlepas dari Hasilnya

7 April 2023   05:00 Diperbarui: 18 April 2023   03:16 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump berbicara di depan pendukungnya. (sumber: GETTY IMAGE via BBC INDONESIA/kompas.com) 

Akhirnya, kita sampai di titik ini: dakwaan pertama Donald Trump. Sebanyak 34 dakwaan kejahatan yang terungkap dalam dakwaan minggu ini berfokus pada pemalsuan catatan bisnis tingkat pertama, sebuah dakwaan kejahatan tingkat rendah. 

Dakwaan ini mungkin bukan kasus hukum yang kokoh seperti yang diharapkan banyak orang. 

Dakwaan ini tidak menangani tuduhan paling serius terhadap Trump --menggagalkan pemungutan suara, percobaan kudeta, pemerkosaan-- dan juga bukan kasus paling meyakinkan terhadapnya yang sedang dipertimbangkan. 

Apakah bukti cukup kuat untuk menghukumnya akan menjadi tugas para ahli hukum untuk mengurai dan pada akhirnya, juri yang akan memutuskan beberapa bulan lagi.

Namun, untuk saat ini, mari kita hargai keadilan karmik dari dakwaan-dakwaan ini --tak peduli hasilnya. 

Pemalsuan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno, membuat kita kembali mengingat betapa kotor dan skandalnya Trump sebelum dia memasuki Gedung Putih. 

Fokus dakwaan ini pada kesalahan finansial Trump dan misogininya yang terang-terangan mengingatkan kita pada dua peristiwa penting sebelum pemilihan: kegagalannya untuk mengungkapkan laporan pajak dan perilaku menghina yang terungkap dalam rekaman "Access Hollywood".

Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki pandangan yang beragam mengenai politik global, kita sering kali menilai situasi ini berdasarkan bagaimana hal tersebut mempengaruhi hubungan kita dengan Amerika Serikat atau bagaimana kasus ini mencerminkan standar moral dan etika pemimpin. 

Namun, di balik perspektif kita yang mungkin berbeda, kita juga menghargai pentingnya keadilan dan penegakan hukum yang tidak memihak.

Mungkin kita tidak pernah membayangkan bahwa seorang pengusaha yang dikenal dengan kekayaannya dan menjadi bintang acara realitas, tiba-tiba menjadi Presiden Amerika Serikat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun