Seiring perkembangan jaman Pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat di butuhkan anak untuk menghadapi masa depan. Dalam lembaga pendidikan tersebut anak akan diajarkan cara belajar yang baik dan mengasyikan. Mereka akan diajari dengan cara yang mereka ketahui yaitu lewat bermain. Belajar melalui bermain sangat cocok untuk mengarahkan mereka untuk belajar banyak hal seperti sosialisasi, memecahkan permasalahan sederhana, berunding dengan teman, bahasa, menyampaikan pendapat sederhana, dan juga keagamaan.
Menurut Uyu Wahyudin dan Mubiar Agustin (2011) dalam bukunya mengatakan bahwa program kegiatan bermain pada pendidikan anak usia dini memiliki sejumlah fungsi, yaitu: untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya, mengenalkan anak dengan dunia seitar, mengembangkan sosialisasi anak, mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Bermain adalah hak setiap anak dalam kehidupannya dan mereka sangat menyukai bermain. Disamping banyak sekali kegunaan kegiatan bermain pada pendidikan anak usia dini, melalui bermain pula seorang anak akan mampu memperoleh pengalaman baru dalam dunianya. Melalui bermain anak tidak akan merasa terbebani bila disuruh untuk belajar. Apabila anak merasa tenang dengan tidak terbebani untuk belajar pendidikan yang diberikan akan dapat segera masuk dan dicernanya. Untuk menciptakan cara pengajaran yang tepat memerlukan ide-ide kreatif yang mampu memberikan kesenangan,minat yang besar dan rasa penasaran persta didik. Maka dari itu perlu dilakukan analisis kebutuhan siswa yang sesuai dengan aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing peserta didik.
Dalam suatu kegiatan pembelajaran seorang pendidik bisa memanfaatkan berbagai media atau hal-hal yang menarik untuk dijadikan ide dalam pembelajaran yang dapat menjadikan anak mampu berpikir kritis akan sesuatu hal. Misalkan menggunak metode bermain peran sebagai tim kesehatan yang sedang ditugaskan dalam memberikan pertolongan kesehatan korban bencana gunung kelud. Guru harus mengarahkan anak untuk berperan sebagai tenaga kesehatan dan mengaja anak untuk berpikir kritis seperti apa saja yang harus disiapkan dalam melakukan pertolongan, apa yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan ketika menjumpai korban yang sakit dan sebagainya. Dengan begitu anak akan benar-benar antusias dalam kegiatan belajar yang didesain dan dikemas dengan cara yang kreatif.
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan jelas terbukti baik dan menguntungkan bagi perkembangan seorang anak. Bagi anak yang mendapat pendidikan usia dini, merka akan menjadi anak yang tidak tergantung kepada orang lain atau mandiri, mampu bersosialisasi dengan baik, memiliki rasa percaya diri, memiliki ide-ide cemerlang, mengembangkan ide, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, mampu beradaptasi semnagat dalam belajar, cepat memahami sesuatu, dan mampu memahami norma yang berkaitan dengan keagamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H