Pada saat ini cara menghisap shisha ini pun hampir sama, Bahan baku yang dipakai merupakan potongan daun tembakau yang telah dimarinasi dengan sirup molasses dan biasa disebut sebagai atau mu'assel.
Mu'assel, lalu ditaruh di dalam mangkok vortex yang kemudian ditutup rapat dengan kertas timah yang telah dilubangi. Di atasnya kemudian diletakkan arang yang telah dibakar secara merata. Selanjutnya, mangkok  vortex dipasang di atas pipa yang tersambung dengan gelas piala.
Hose atau selang yang digunakan sebagai alat menghirup asap biasanya telah terpasang di bagian pipa penghubung. Sementara itu, air dalam gelas piala dapat Anda tambahkan es batu untuk mendapatkan sensasi dingin saat merokok.
Setelah tembakau dipanaskan beberapa menit dengan arang, Anda tinggal menghirup asapnya melalui hose. Durasi menghirup asap shisha lebih lama daripada sigaret pada umumnya. Jadi, diperlukan waktu cukup luang yang cukup supaya bisa menikmati hokah dengan tenang.
Shisha di Indonesia
Aktivitas mengirup asap tembakau ala negara timur tengah di Indonesia belum terlalu lama, namun kini shisa banyak ditemukan di restoran atau cafe yang mengangkat tema padang pasir.
Menurut owner Bober Cafe, Jodi Janitra mengatakan salah satu yang menarik bagi kalangan masyarakat untuk mencoba shisha karena rasa yang dapat dimodifikasi sesuai dengan selera.
"Menggunakan TOMBACCO yang merupakan Shisha Premium Tobacco 100% buatan Indonesia dan terbagi dalam dua kategori yaitu cita rasa tunggal dan cita rasa campuran" terang Jodi.
Jodi menjelaskan untuk Cita Rasa Tunggal seperti Indramayu Mango, Wampu Guava, Malang Apple, Monas Lemongrass, Semarang Irish Cream, Boyolali Corn, Ubud Caramel, Double Apple, Samosir Orange, Makassar Black Currant, Sulawesi Chocolate, dll.
"Untuk  kategori Cita Rasa Campuran, seperti : Monkey Forest Kue Pisang, Aloha Nani Hawaii, Go Jack Go Buah Nangka, Frosty Green Kiwi Sorbet, Cornholio Jagung Manis, Geisha Sakura dan masih banyak lagi.