Mohon tunggu...
Denny Ardian Priambodo
Denny Ardian Priambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Analis Perkara Peradilan / Cakim 2021

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Maaf... Sederhana Tapi Sulit Terucap

12 Agustus 2015   21:44 Diperbarui: 12 Agustus 2015   21:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum WArohmatullahi Wabarokatuh

Dan Salam sejahtera bagi kita semua

Ok malam hari ini saya mau sedikit berbagi tentang hal kecil yang kita anggap remeh namun makna dan definisinya sangat besar. Hmm..jadi terlalu serius ok kita jadikan ini tulisan yang santai saja. Ini tak lebih dari hanya sekedar bacaan ringan saja jadi jangan terlalu dianggap formal.

Dalam hidup bermasyarakat tentunya kita akan bertemu dan bersosialisasi dengan banya orang. Baik orang kita temui setiap hari ataupun orang yang baru kita temui dan barang tentu setiap orang itu memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Tentu itu menjadi warna dalam kehidupan. Tidak terbayang deh kalau misalkan kita hidup didunia yang monoton. Tentu akan sangat membosankan dunia ini. Semisal seluruh orang didunia ini memiliki hobby yang sama yaitu bermain makan pentol. Pasti ini akan membosankan dan akan mengancam keberadaan pentol itu sendiri, Ok itu nggak lucu!. Balik lagi ke topik permasalahan, dalam mengahadapi semua itu ita pasti harus menyesuaikan diri, baik dengan lingkungan maupun dengan orang sekitarnya. Terkadang dalam bersosialisasi itu kita menemukan masalah tertentu. Entah itu besar ataupun kecil namun kadang dampak yang ditimbulkannya bisa berkibat buruk baik bagi kita maupun orang terdekat kita. Semisal kita tidak sengaja menyinggung perasaan orang lain. Entah itu secara langsung maupun secara tidak langsung. Dan tentu saja yang harus kita lakukan itu tidak lain adalah meminta maaf.

Maaf, satu kata ini memiliki arti yang sangat mendalam. Kenapa saya bisa menyebut ini sangat mendalam ?. Perlu kita ketahui sudah menjadi kodrat bagi manusia itu tempatnya dosa dan kesalahan. Kesalahan itu meliputi kesalahan kepada Tuhan, orang tua, saudara, teman, istri / suami, pacar ( Bagi yang punya kalau jomblo yah sabar dlu :) ) ataupun bahkan kepada diri kita sendiri. Dan kita pasti sudah diajarkan bahwa apabila berbuat salah harus minta maaf. Dengan kata ini mungkin saja sebuah perang bisa berhenti. Maka dari itu saya berani berkata bahwa maaf memiliki makna yang mendalam.

Kita ambil saja contoh saja ada sepasang sahabat sebut saja mereka kipuk dan kipik yang sudah menghabiskan waktu bersama.  mulai mereka kecil hingga mereka dewasa. Mereka melakukan banyak hal bersama seperti mandi bareng, makan bareng, tidur bareng. Dan suatu hari mereka memiliki masalah. Kipik tidak sengaja memakan tahu kesayangan dari Kipuk. Hingga akhirnya mereka bermusuhan dan terlibat perang dunia lain 1. Namun Kipik suatu hari kepalanya terbentur kelapa waktu sedang tiduran dibawah pohon jambu. Karena ada pedangan kelapa lewat dan ia melemparkan kelapa tersebut karena sedang mengejar maling yang sedang mecuri dari temanya si pedagang kelapa yang sedang mandi bareng sahabatnya sejak kecil yang telah memakan tahu dari sahabatnya itu. Haduh kok jadi panjang gini, Tapi intinya adalah akhirnya si Kipik sadar bahwa yang ia perbuat itu salah dan sudah membuat marah sahabatnya. Dan di Kipik minta maaf lalu hidup bahagia selamanya.

Namun terkadang ada saja orang yang terlalu gengsi untuk meminta maaf. Dengan alasan berbagai hal yang membuat seakan akan mereka itu seperti yang paling benar. Jika kita bisa sedikit untuk instropeksi diri cobalah untuk bisa sedikit menghilangkan keegoisan diri sendiri. Maaf itu hanya satu kata namun kadang gengsi bisa mengalahkan kata itu. Dari kita diatas kita bisa belajar bahwa maaf bisa juga menghentikan hati yang keras. Bisa  mendekatkan yang awalnya bermusuhan. Coba mulai sekarang kita tengok dalam diri sendiri apakah kita sudah bisa untuk meminta maaf kepada orang lain atau kita hanya akan menuruti keegoisan diri kita. Apakah harus di lempar dulu dengan kelapa baru sadar ? he he he bercanda. Tapi cobalah kita hilangkan gengsi dan mulai untuk meminta maaf kepada orang yang pernah kita sakiti. Karena hidup akan lebih indah jika kita hidup dalam kedamaian.

Sekian tulisan saya kali ini, apabila ada kesalahan saya minta maaf he he he namanya juga belajar pasti banya salah. Akhir kata terima kasih bagi yang menyempatkan waktunya untuk sekedar mampir di tulisan saya.

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun