Warga Makassar dihebohkan dengan kasus dikeluarkannya siswi SMA Mulia Bakti Sejahtera (MBS) bernama TS yang dikeluarkan dari sekolah tanpa alasan yang jelas. Kasus ini bermula ketika sahabat TS, menumpang mobil ibunda TS yang bernama Deasy ke sebuah mini market. Ternyata, sahabat TS yang merupakan ponakan direktur MBS, tidak langsung pulang ke rumah melainkan pergi ke rumah saudaranya di Bali karena tidak tahan dengan keadaan di rumahnya sendiri.
[caption caption="sumber foto : Facebook Danny Pomanto"][/caption]
Deasy pun dituduh menculik sahabat TS oleh orang tuanya. Tidak terima dengan tuduhan itu, Deasy pun membuat laporan ke kepolisian untuk mendapatkan keadilan. Tidak lama setelah laporan dibuat, Deasy mendapat surat dari pihak MBS bahwa anaknya dikeluarkan tanpa mendapatkan rapor. Sebenarnya bukan masalah dikeluarkan dari sekolah saja namun yang menjadi masalah adalah anaknya dikeluarkan tanpa rapor yang nantinya menjadi persyaratan seorang siswa untuk bisa masuk sekolah ke sekolah lain.
Deasy pun mencari keadilan ke berbagai instansi, dari mulai kepolisian sampai Dinas Pendidikan Kota Makassar. Namun semua menemui jalan buntu. Langkah demi langkah, cucuran keringat yang keluar tidak membuat Deasy patah semangat dalam memperjuangkan anaknya agar bisa kembali bersekolah dan mendapatkan pendidikan sesuai dengan program pemerintah.
Di ujung asa Deasy, dia pun berencana menemui Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto untuk mengadukan nasib anaknya tersebut. Mungkin jika cara ini gagal maka Deasy pun tidak akan tahu kemana kakinya akan melangkah. Namun nampaknya Tuhan memberikan titik terang untuk Deasy, Danny-panggilan akrab Ramdhan Pomanto- bersedia membantu Deasy agar anaknya bisa kembali bersekolah.
Saat mencurahkan isi hatinya kepada Danny, Deasy tak kuasa menahan tangis atas apa yang menimpa anaknya tersebut dan kejadian ini tidak sengaja terekam dalam video amatir yang tersebar di media sosial. Dalam video berdurasi 20 detik tersebut terlihat kemarahan Danny ketika mendengar ketidakadilan yang diterima Deasy dan anaknya. Dia pun berjanji akan segera mengusut kasus ini sampai tuntas dan melakukan investigasi dalam kasus ini.
“UUD 1945 menjamin setiap anak di Makassar mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana mestinya. Jangan sampai ada anak-anak kita yang pendidikannya terhalang karena berbagai masalah. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi di Kota Makassar kita tercinta,” kata Danny dalam laman facebooknya.
Selama ini Danny memang terkenal galak jika ada orang-orang yang tidak beres dalam menyelenggarakan pendidikan di Kota Makassar. Dia pun tidak jarang melakukan sidak ke sekolah-sekolah dan siap memberikan sanksi jika ada yang ketahuan “nakal”.
Dari kasus Deasy dan anaknya, kita bisa mengambil pelajaran bahwa pendidikan sangatlah penting bagi siapapun. Setiap warga negara berhak mendapatkannya karena sudah dijamin oleh undang-undang dan Danny Pomanto sebagai pemimpin “menggaransi” hal tersebut. Oleh karena itu, wajar jika putra daerah Makassar ini terlihat marah ketika ada seorang anak yang harusnya mendapat pendidikan yang layak dirampas haknya tanpa alasan yang jelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H