Mohon tunggu...
denny septiviant
denny septiviant Mohon Tunggu... Politisi - Politisi PKB

Human right defender | progresive rock | Nahdliyin | photography enthusiast | Aikido practical

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Menyelami Dua Dunia Guns N' Roses Dalam GN'R Lies

2 Desember 2024   05:41 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaset GN'R Lies koleksi saya, ada juga dalam bentuk CD

Sebagai penggemar setia Guns N' Roses sejak mereka menggebrak dunia musik dengan Appetite for Destruction, saya bisa bilang kalau perjalanan saya bersama mereka sangatlah personal.

Sejak SMP, saya sudah punya semua album mereka di era kaset maupun CD---mulai dari yang pertama sampai rilisan-rilisan mereka yang lebih eksperimental seperti Chinese Democracy. Semua terdengar begitu hidup, terutama karena saat itu saya mendengarkannya di kaset yang hanya bisa diputar dengan walkman atau compo yang sudah mulai usang.

Namun, meskipun waktu berlalu, ada satu album yang tetap punya tempat khusus di hati saya: G N' R Lies. Album ini dirilis oleh Geffen Records tepat 38 tahun lalu, pada 29 November 1988. Sekitar setahun setelah kesuksesan besar Appetite for Destruction.

Album ini adalah campuran yang luar biasa antara sisi rock mentah mereka dan percikan kelembutan akustik yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya dari GN'R.

Saya masih ingat saat pertama kali mendengar G N' R Lies. Setelah sukses besar dengan Appetite for Destruction, saya tidak sabar menunggu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Ketika album ini rilis, saya terkejut melihat dua sisi yang sangat kontras: pertama, materi keras dari Live ?!@ Like a Suicide*, dan kedua, lagu-lagu akustik seperti "Patience" dan "Used to Love Her".

Dua Sisi GNR yang Tak Terduga

Sebagai fans berat, saya selalu menganggap GN'R sebagai band dengan energi luar biasa---dengan riff-riff cepat, vokal Axl yang memekakkan telinga, dan performa live yang selalu memukau. Tapi, Patience membuka dimensi baru. Saya tak pernah membayangkan bisa mendengar lagu akustik dari mereka yang tidak kalah mendalam dan emosional. Melodi yang sederhana, namun begitu berkesan, dan lirik yang jujur, membuat saya semakin menghargai kemampuan mereka sebagai musisi, bukan hanya sebagai band rock besar.

Meskipun mereka terkenal dengan sisi liar dan penuh tenaga, album ini menunjukkan bahwa GNR bisa tampil dengan sisi yang lebih tenang, dan tetap "keras" dalam cara mereka sendiri.

"Used to Love Her" menjadi contoh yang sempurna---dengan sentuhan humor yang mengingatkan kita bahwa, meskipun serius dalam musik, mereka tidak takut bermain dengan lirik yang nyeleneh dan penuh ironis. Ini adalah sisi GNR yang tetap saya sukai hingga kini.

Saya beruntung bisa menyaksikan dua kali konser Guns N' Roses---di Singapura pada 25 November 2017 dan di Jakarta pada 8 November 2018, sebagai bagian dari tur "Not in This Lifetime". Dua momen itu masih teringat jelas dalam ingatan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun