Jam Malam Tidak Begitu Efektif, Jika...
Jika penerapan protokol kesehatan di daerah target kebijakan tersebut masihlah semrawut. Di Cirebon sendiri, walaupun pemerintah sudah mewanti-wanti penerapan protokol kesehatan, masih banyak warga yang tidak menerapkannya. Ujung-ujungnya, penyebaran penyakit pun masihlah berlanjut pada aktivitas warga di pagi-siang hari. Untuk itu, sosialisasi dan memperketat penerapan protokol kesehatan akan lebih berguna ketimbang penerapan jam malam.
Jam malam pun juga efektif jika memang kota yang menjadi target penerapan memiliki banyak tempat-tempat yang aktivitasnya pada malam hari. Daerah maupun tempat hiburan malam seperti kafe, club, jalan-jalan yang biasa dinikmati di malam hari (seperti Malioboro), maupun hiburan malam lainnya akan efektif jika diberikan pembatasan jam malam.
Namun, pemeritah tetap tidak boleh luput dari strategi utama penanganan COVID-19. Tidak hanya pengetatan penerapan protokol, pemerintah juga perlu gencar pula dalam 3T, yaitu tracing, testing, dan treatment. Kedua strategi tersebut yang menjadi ujung tombak utama dalam penanganan COVID-19.
Selebihnya, jam malam hanyalah sebagai suplemen untuk membatasi aktivitas warga. Dengan adanya jam malam, tidak serta merta menurunkan COVID-19. Toh, COVID-19 ini akan "terlihat" jika memang dilakukan tracing maupun testing. Di samping itu, waktu di pagi-siang hari sudahlah cukup bagi sang COVID-19 hadir di antara kita.Â
Â
Referensi Terkait:
CNN Indonesia. (2020, 31 Agustus). Ahli Ragu Jam Malam Efektif Kurangi Kasus COVID-19.
Ramdhani, Dendi. (2020, 9 September). Ridwan Kamil Sebut Jam Malam di Bogor Efektif Tekan Kasus COVID-19.
Radar Cirebon. (2020, 1 Oktober). Batalkan Jam Malam, Pak Wali: Ekonomi Yes, Corona No!
Wamad, Sudirman. (2020, 2 Oktober). Tambah 30 Kasus, Pasien Positif COVID-19 di Cirebon Jadi 847 Orang.