Mohon tunggu...
Laurensius Mahardika
Laurensius Mahardika Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Psychology

Penulis karbitan yang menyukai teknologi, musik dan sepakbola. Email: dennysantos038@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasif

29 September 2020   22:30 Diperbarui: 29 September 2020   22:41 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Seakan telinga tak mendengar suara
Kamu memilih untuk berdiam diri sementara
Atau mungkin, memang tidak akan bisa
Untuk mengungkapkan, hanya secuil kata

Waktu hanya terbuang sia-sia
Kamu memilih untuk bungkam, tak berbicara
Bermain dengan pikiran semata
Yang hanya menghasilkan angan belaka

Mata menerawang kemana-mana
Pikiran tak mengarah pada hal nyata
Ya, kamu kira kamu hanyalah sampah belaka
Yang menyerah sebelum berbuat apa-apa

Hai kamu, anak muda!
Tidakkah kamu malu dengan orang tua?
Yang masih belajar, meskipun telah renta
Otakmu mau dibawa kemana?


Selasa, 29 September 2020

-Laurensius Mahardika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun