Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Seorang LGBT Menjadi Mata-Mata Spionase Dan Lainnya

26 Maret 2025   07:34 Diperbarui: 26 Maret 2025   07:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dennyaja.world.

Oleh Denny Ja

-Pengantar Buku Puisi Esai "Yang Luput dari Jantung Sejarah," Karya Irsyad Mohammad

Apakah dosa seseorang ditentukan oleh gender yang ia kenakan atau oleh pilihan moral yang ia ambil? Mengapa seseorang yang lahir dalam tubuh yang tak ia pilih harus menanggung hukuman sosial seumur hidup?

Renungan ini datang ketika saya membaca puisi esai karya Irsyad Mohammad, berjudul Bukan Matahari, Panggil Aku Margareth Saja.

Sejak lama, dunia terbiasa membagi manusia dalam kategori-kategori yang jelas: laki-laki dan perempuan, benar dan salah, pahlawan dan pengkhianat.

Tetapi kehidupan tidak pernah sesederhana itu. Banyak orang terlahir dalam batas-batas yang kabur. Keberadaan mereka tidak dapat diklasifikasikan dalam kotak-kotak sosial yang kaku.

Waria adalah salah satu contoh dari mereka yang hidup di persimpangan ini. Ia dilahirkan sebagai laki-laki, tetapi jiwanya menari dalam keindahan kewanitaan.

Namun, dunia tidak selalu menerima mereka. Ada yang menganggap waria sebagai hiburan semata. Ini sesuatu yang eksotis dan memikat di panggung, tetapi hina di ruang publik.

Ada pula yang memandang mereka sebagai ancaman bagi ketertiban sosial, menuduh mereka sebagai "kesalahan" yang harus diperbaiki. Padahal, satu-satunya kesalahan yang mereka buat adalah menjadi diri sendiri di dunia yang menolak keberagaman.

Lalu, bagaimana jika seseorang seperti Margareth, seorang waria, menemukan tempatnya bukan di jalanan atau panggung hiburan, tetapi di dunia yang lebih gelap? Ia hidup di dunia spionase, dunia manipulasi, tipu daya, dan identitas yang cair menjadi senjata utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun