Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika 180 Kreator Milenial dan Gen-Z Bersaksi melalui Puisi Esai

14 November 2024   10:15 Diperbarui: 14 November 2024   10:35 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dennyja.world. AI

-000-

Membangun Masa Depan Melalui Kata-Kata

Di tengah dunia yang semakin kompleks, menulis sastra adalah cara bagi milenial dan Gen Z untuk merangkul diri, memahami dunia, dan memberi makna pada perubahan.

Mereka tidak hanya menulis untuk mengungkapkan diri, tetapi juga untuk menyuarakan generasi mereka yang kaya dengan keberagaman, tantangan, dan mimpi.

Melalui puisi esai, mereka belajar menjadi saksi dan pemimpin masa depan yang lebih peka, lebih bijaksana, dan lebih kuat dalam memahami serta mempengaruhi dunia di sekitar mereka.

Dengan menulis, mereka mengukir jejak di tengah arus digital yang berlalu begitu cepat. Mereka menunjukkan bahwa meski dunia terus bergerak, kita tetap bisa menemukan kedamaian, makna, dan jati diri melalui sastra.

Menulis bukan hanya tentang mengisi halaman kosong; ia adalah perjalanan menuju ke dalam, menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan tentang diri.

Di tangan 180 kreator milenial dan Gen Z ini, dari Aceh hingga Papua, puisi esai bukan sekadar kata-kata. Ia adalah suara generasi, yang menggemakan harapan, kekhawatiran, cinta, melalui kesaksian mereka.

Sebanyak 18 buku puisi esai para milenial dan generasi Z ini segera bisa dibaca online.

Sekecil apa pun, ini bagian meningkatkan minat baca sastra dengan integrasi sastra di media digital. Ia memanfaatkan platform populer dan format interaktif agar sastra lebih mudah diakses dan relevan bagi generasi muda.

Bagaikan gema lembut di tebing sunyi, puisi esai mereka menyuarakan ketidakadilan, hak asasi, dan kemanusiaan, menembus hati dengan fiksi yang meresap dari kisah hidup yang nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun