Inilah gaya anak muda, mulai dari jaman kolonial sampai jaman milenial. Selalu saja merasa menyukai teman lawan jenis. Inikah yang dinamakan fitrah? Ya itu fitrah dari Allah SWT, karena dengan adanya rasa itu, maka timbullah saling menyayangi.
Trio Angels, mereka menamakan kelompoknya, terdiri dari tiga ibu-ibu muda yang keren. Bahasa yang digunakan sehari-hari terbilang keren. Mengajar di satu sekolah dengan mata pelajaran yang berbeda, tapi perbedaan itu tidak membuat mereka pecah. Almamater pendidikan keguruanpun bukan dari satu almamater, jadi mereka betul-betul disatukan dengan fitrah, saling melengkapi. Jalinan persahabatan mereka sudah berlangsung bertahun-tahun, riak-riak masalah tentu saja ada, namun mereka jualah yang menyelesaikannya.
Suatu ketika, sekolah mereka kedatangan guru baru, sudah tidak muda lagi, namun masih berjiwa muda. Menurut mereka guru baru itu sedikit sombong dan terkesan angkuh. Tidak ada dari mereka yang mau memulai menyapa ataupun ngobrol. Setiap minum jus di kantin, guru baru itu selalu jadi topik pembicaraan, sedikitpun mereka belum kenalan, tapi menjadi topik ulasan.
Hari ini trio angels tidak lengkap, salah satunya tidak masuk, karena ada izin untuk berkegiatan di luar, berdua mereka merasa tidak klop, ke kantin pun mereka urungkan. Bahan obrolan yang biasanyapun sepi, gak asyik kalau tidak lengkap. Dan hey... guru itu juga tidak kelihatan batang hidungnya, entah dimakan hantu. Dua Angels yang tinggal tidak mempedulikan, masing masing asyik dengan gawainya, suasana ruang kantorpun berubah bak kuburan, sepi dari obrolan. "Hei... Jeng... lihat ni di FB, ada foto sohib kita dengan guru baru itu. Mereka di mana ya?" Sorak Siska mendekati Ajeng. "Hmmmm.... Udah mulai pedekate niih si Minah. Awas ya.!" Jawab Ajeng sembari tersenyum pada Siska.
 Â
Â
-salammencarisisantik-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H