Lain lagi jika guru menghadapi murid Tuli yang masih kelas rendah, seperti di TKLB ataupun di SDLB kelas 1, 2, dan 3. Kemampuan bahasa isyarat murid di kelas tersebut biasanya masih terbatas. Mereka lebih banyak berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh yang cenderung sulit dipahami. Sementara kemampuan berkomunikasi secara oral juga tidak jelas.
Apabila menghadapi murid dengan kemampuan seperti itu, satu-satunya metode komunikasi yang bisa digunakan adalah gambar. Oleh karena itu, apabila perlu, guru dan murid bisa membawa papan tulis kecil untuk membantu berkomunikasi. Mereka bisa menggambar atau menuliskan kata-kata yang ingin dikomunikasikan.
Tentu saja metode ini banyak tantangan, salah satunya, gambar yang dibuat tidak sesuai dengan yang dimaksud murid. Mau gak mau jadi semacam kuis tebak gambar, di reality show Eat Bulaga SCTV. Perbedaannya, komunikasi semacam ini hampir terjadi setiap hari.
Penulis: Denny Abdurrachman
Editor: Kenia Intan
Diterbitkan di kolom terminal Mojok.co pada tanggal 1 November 2023
https://mojok.co/terminal/pengalaman-guru-yang-nggak-bisa-bahasa-isyarat-mengajar-murid-tuli/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H