Lembayung jingga merona di upuk yg jauh ke batas ngiluÂ
Ingin hati membelai kembara yg pernah tertuai antara embun pagi dan terik nya mentari ....sementaraÂ
detik demi detik telah menjadi mesti dalam kemestian yang menjadi mesti ...
oh. Â ... Aku terpana ...
Ketika lapadz lapadz dzikir... Tertuang dalam gelas gelas kalbu ku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!