[caption caption="from google search image "][/caption]
Â
Selamat datang di blog kompasiana saya , pada artikel yang kedua ini saya akan membahas tentang ketidakdisplinan para polisi Indonesia. Pernahkah anda mendengar tentang sogok-menyogok didalam suatu razia kepolisian? Atau pernahkah anda mengalami kejadian razia seperti itu? Jika iya silahkan baca artikel saya ini, semoga dapat bermanfaat dan menyadarkan para pembaca.
     Biasanya kalian sering melihat kejadian razia-razia di jalan raya yang sering terjadi di jalan raya tanpa kita tahu waktunya atau secara tiba-tiba. Mungkin untuk sebagian orang, itu sangat mengagetkan atau menyebalkan mungkin dikarenakan mereka tidak memiliki identitas yang lengkap seperti KTP, SIM , STNK dan juga perlengkapan motor seperti helm , spion , lampu , dan plat nomor. Karena mereka tahu pasti mereka akan mendapatkan surat tilang dari polisi dan harus mengurusnya ke pengadilan yang agak rumit. Tapi untuk mereka yang mempunyai uang dan malas untuk mengurus ke pengadilan , tentu mereka akan menawarkan sogokan-sogokan dan pasti disaat itu polisi akan ragu untuk menerimanya atau menolaknya untuk sebagian polisi , idealnya polisi akan langsung menilang tanpa basa-basi karena polisi itu tahu bahwa orang-orang itu melakukan kesalahan . Tetapi fakta mengatakan bahwa polisi-polisi yang rakus akan uang tentu mereka akan menerimanya atau bahkan mereka yang akan meminta uang tersebut. Tentu saja itu adalah tindakan yang salah.Â
     Perbuatan-perbuatan polisi ini akan berdampak besar bagi kondisi lalu lintas Jakarta , mungkin akan banyak sekali orang lain yang tidak menaati peraturan yang berlaku dengan baik karena mereka tahu polisi di Indonesia dapat di selesaikan melalui uang. Apalagi polisi-polisi di Indonesia tidak memberikan contoh yang baik seperti menerobos lampu merah, parkir ditempat yang tidak seharusnya, membuang sampah sembarangan , buang air kecil sembarangan , dan sebagainya. Maka sebenernya sebelum mereka menilang orang tentu mereka harus mengintroveksi diri mereka terlebih dahulu.Â
     Tentu dari ketidakdisiplinan polisi Indonesia akan menimbulkan berbagai sudut pandang dari masyarakat, seperti bagi orang yang tidak displin, orang yang disiplin, polisi yang disiplin, dan juga polisi yang tidak disiplin. Bagi orang yang tidak disiplin , mereka akan bebas untuk melakukan pelanggaran karena mereka merasa bahwa pelanggaran mereka dapat dibebaskan melalui uang. Tetapi bagi orang yang disiplin itu menjadi tindakan yang dapatkan merusak mental dan jiwa masyarakat. Bagi polisi yang tidak disiplin maka uang damai adalah kesenangan mereka karena akan menambah uang saku mereka. Tetapi bagi polisi yang disiplin tindakan itu akan merusak namanya karena dianggap sebagai polisi yang tidak benar.
       Maka demi masa depan yang baik, seharusnya masyarakat harus melengkapi identitas diri untuk berkendara dan juga perlatan yang lengkap dan juga menaati peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia agar dapat mengurangi ketidakdisiplinan polisi dan juga mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan di Indonesia. Juga untuk polisi diharapkan agar lebih tegas dan tidak mudah di sogok di jalan raya ketika menilang seseorang karena akan merusak mental masyarakat. Jadi kesimpulannya adalah kedisplinan polisi dan warga negara Indonesia dipastikan bahwa keaadan lalu lintas di Indonesia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya juga dapat menghilangkan ketidakdisiplinan masyarakat dan polisi.Â
     Sekian artikel saya ini , mohon maaf jika ada salah kata atau kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas waktu yang telah diluangkan untuk membaca artikel saya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H