Mohon tunggu...
Dennis Raihan
Dennis Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya Mahasiswa Biasa

Untuk Tugas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Industrialisasi PT Kaltim Prima Coal terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Daerah Sangatta

15 September 2021   17:00 Diperbarui: 15 September 2021   17:02 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil tambang terbesar yang memiliki potensi sumber daya alam yang kaya di Indonesia. PT. Kaltim Prima Coal adalah perusahaan pertambangan batubara terbesar yang berlokasi di Sangatta, Kalimantan Timur, Indonesia.

PT. Kaltim Prima Coal (KPC) iala perusahaan tambang batubara open pit (penambangan terbuka) terbesar di  dunia. Luas  lahan konsesinya mencapai  84,938 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 70 juta ton pertahun. Batubara yang diproduksi PT. Kaltim Prima Coal adalah kategori prima, salah satu kualitas batubara terbaik dengan nilai kalori tertinggi. Oleh karenanya orientasi pasarnya adalah ekspor.

Hadirnya perusahaan ini membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar di tinjau dari segi sosial ekonomi, awal mula beroperasinya PT. Kaltim Prima Coal membuka lowongan kerja besar-besaran untuk masyarakat sekitar dan membantu ekonomi masyarakat sekitar menjadi baik dari sebelumnya. Adanya  penambangan  yang  dilakukan  oleh PT. Kaltim Prima Coal untuk dapat menaikan pendapat daerah Kabupaten Kutai Timur. Dari hasil penambangan batu bara tersebut perusahaan memberikan beberapa % kepada pemerintah daerah. karena itu Kehadiran PT. Kaltim Prima Coal membuat geliat ekonomi di kota ini perlahan-lahan meningkat.

"Menurut pendapat saya KPC itu pastinya membawa dampak postif buat masyarakat kususnya di kutai timur, selain dengan tersedianya lapangan pekerjaan buat masyarakat yang ada di kutim, banyak program kerja diluar industri yang dilakuin KPC untuk masyarakat seperti membantu masyarakat menengah kebawah, pemberian bantuan buat masyarakat kecil dan penyediaan lahan untuk masyarakat tani dan lain sebagainya lah" ujar Marcel selaku karyawan perusahan PT. Kaltim Prima Coal.

Selain memberikan dampak positif pada sosial ekonomi, tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan penambangan batubara juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Lingkungan pun ikut terkena dampak dari PT. Kaltim Prima Coal yaitu pencemaran sungai sekitar Sengatta, pencemaran tanah dan udara.

Yang pertama limbah pertambangan yang mencemari lingkungan masyarakat sekitar, dapat dilihat pencemaran tersebut telah mencemari sungai Sangatta dan juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang berada dekat aliran sungai tersebut. Sungai tersebut di pergunakan masyarakat sehari -- hari tetapi karena telah tercemar oleh limbah batu bara masyarakat tidak dapat lagi menggunakannya. 

Aktivitas tersebut menyebabkan pencemaran sungai di sanggat dan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat. Masyarakat tidak sadar  akan dampak dari penambangan tersebut bukan hanya menjadikan sungai tercemar dan berubah warna, tetapi dengan adanya aliran limbah penambangan sungai Sangatta menjadi dangkal , dan menyebabkan terjadinya banjir.

Kehadiran PT. Kaltim Prima Coal memang menunjukkan dampak yang sangat signifikan terhadap kondisi sosial ekonomi di Sangatta. PT. Kaltim Prima Coal berhasil membuka lahan pekerjaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar menjadi lebih baik dan juga pendapatan daerah meningkat.

Namun dari banyak hal positif yang di lakukan oleh PT. Kaltim Prima Coal, perusahaan juga perlu memperhatikan efek negatif yang berdampak pada lingkungan sehingga menjadi masalah kedepannya. Perusahaan juga perlu memikirkan cara agar dampak dari pertambangan yang dilakukan dapat di minimalisir terhadap permasalahan yang di timbulkan. Sehingga citra perusahaan dapat meningkat menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Penulis : Dennis Said Raihan, Febri Firnanda, Sri Wahyu Mening Tyas Nur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun