Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Akses Jalan Raya adalah Stimulus Kemajuan Daerah

3 Juni 2023   19:30 Diperbarui: 16 Juni 2023   19:57 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Salah satu ruas Jalan Propinsi di Desa Sisarahili Gamo Kota Gunungsitoli penuh kubangan || Dok. Pribadi.

Kemudian tersedianya bangunan-bangunan penunjang lainnya seperti parit, gorong-gorong, atau tembok penahan juga turut mempengaruhi ketahanan jalan raya. Semua tergantung pada perencanaan awal. Bagaimana mendesain konstruksi jalan raya dengan mempertimbangkan medan yang dilalui serta sumber daya yang dimiliki.

Dinamika sederhana yang diurai diatas sebenarnya bukan cerita baru yang harus diulas-ulas kembali. Masyarakat pun sudah tahu dan mengerti cerita lama itu. Yang terpenting adalah menciptakan upaya untuk mereduksi dan mengelola dinamika yang ada menjadi sebuah kekuatan pembangunan yang baik dan menyenangkan. Kolaborasi dan sinergitas para stakeholder sangat diperlukan untuk menghadirkan pembangunan jalan raya yang baik.

Demikian halnya masyarakat sebagai pengguna jalan sekaligus komunikan atas terselenggaranya program-program pemerintah, perlu diberi ruang untuk bisa bersuara. Menyuarakan kegelisahan atas rusaknya jalan-jalan. Karenanya diperlukan sarana untuk berkomunikasi kepada penyelenggara jalan. Diharapkan tidak ada lagi koar-koar sekaligus debat kusir yang tak berkesudahan terkait jalan rusak disuatu daerah. Sarana untuk berdialog pun menjadi sarana problem solving bagi penyelenggara jalan.

Perencanaan yang berkualitas jangan diabaikan. Pembangunan jalan diharapkan bukan sekedar merealisasikan aspirasi masyarakat, akan tetapi kehadiran jalan yang berkualitas dan tahan lama jauh lebih baik.

Walter Christaller seorang ahli geografi dari Jerman yang terkenal dengan Central Place Theory nya. Christaller pernah mengamati penyebaran pemukiman, desa dan kota-kota dengan ukuran luas yang variatif. Dari pengamatannya tersebut pada Tahun 1933 ia mengemukakan bahwa jika persebaran penduduk dan daya belinya sama baiknya dengan bentang alam, sumber dayanya, dan fasilitas tranportasinya, semuanya sama/seragam, lalu pusat-pusat pemukiman menyediakan layanan yang sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan melayani area yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara satu pusat pemukiman dengan pusat pemukiman lainnya. Artinya, perkembangan sebuah wilayah atau daerah sangat dipengaruhi oleh kota-kota sentral yang berdekatan. Perkembangan tersebut turut dipengaruhi kualitas transportasi sebagai penghubung daerah.

Pada akhirnya kita semua akan sepakat bahwa ketersediaan jalan raya menjadi titik awal perkembangan peradaban di suatu daerah. Lajunya yang cepat atau lambat tidak menjadi soal namun rasa dari pembangunan tersebut harus mampu dinikmati setiap insan manusia yang ada di bumi pertiwi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun