Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kreativitas Memadukan Hardskill dan Softskill, Pangkas AINE di Kota Gunungsitoli Mampu Tumbuh dan Bertahan

19 November 2022   13:42 Diperbarui: 19 November 2022   13:52 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pangkas AINE di Kota Gunungsitoli bertahan dengan mengadopsi antrian non fisik. Foto: Dokumentasi Pribadi.

Disisi tukang pangkas, antrian non fisik memberikan rasa nyaman dan keluwesan bagi tukang pangkas untuk bekerja. Kehadiran pelanggan yang mengantri secara fisik, dapat menciptakan tekanan psikologis bagi tukang pangkas yang sedang bekerja. Apalagi jika pelanggan yang sedang antri orang yang nggak sabaran.

Tidak adanya pelanggan yang antri turut membantu menciptakan ruangan pangkas yang kondusif. Ruangan pangkas juga terhindar dari pelanggan perokok. Komunikasi antara tukang pangkas dan pelanggan tercipta dengan baik untuk menghasilkan pangkasan yang sesuai keinginan. Di samping itu, ruangan pangkas tidak kotor dan gaduh.

Ketepatan waktu merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan penyedia jasa dengan customer. Demikian pula dalam relasi antara tukang pangkas dan pelanggannya. Hadirnya mekanisme antrian non fisik dapat menjaga kepastian ketepatan waktu pelayanan. Pelanggan dilayani tepat waktu karena tukang pangkas dapat memprediksi waktu yang diperlukan untuk melayani pelanggannya.

Pangkas AINE mungkin saja bukan satu-satunya penyedia jasa layanan yang mengadopsi strategi antrian non fisik. Apa yang diaplikasikan Pangkas AINE adalah hal sederhana namun menghadirkan outcomes  bermanfaat bagi penyedia jasa dan pelanggannya. Hanya melalui satu nomor telepon seluler, Mendrofa dan Hulu dapat mengatur panjangnya antrian pelanggan yang akan mengunjungi mereka tanpa harus duduk manis menunggu di ruang tunggu.

Pengalaman bekerja sebagai tukang pangkas ditempat lain juga menempa kedua anak muda ini. Style pangkas disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Remaja dan orangtua tentu memiliki gaya yang berbeda. Mereka juga mampu menghadirkan kenyamanan, keramahan dan komunikasi yang persuasif bagi pelanggannya. Tidak jarang para pelanggan yang tidak terlayani hari ini rela kembali esok harinya untuk pangkas.

Di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Pangkas AINE bukan satu-satunya tempat pangkas. Terdapat beberapa lainnya, bahkan ada yang sudah lama berdiri, jauh sebelum Mendrofa dan Hulu memulai usahanya. Hardskill yang dipadukan dengan softskill yang dimiliki keduanya mampu menghadirkan Pangkas AINE tumbuh dengan pelanggan setia dan bertahan ditengah pandemi covid 19 bahkan ditengah isu resesi yang kini menyeruak.

Secara umum, dapat dikatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pamornya tengah naik daun pasca pandemi covid 19. Di saat banyak usaha yang megap-megap bahkan gulung tikar, UMKM malah tetap eksis ditengah badai pandemi. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sebagai dampak pandemi ternyata tidak 'mematikan' UMKM. Satu kata yang membuat UMKM tetap dapat berjalan baik adalah kreativitas. UMKM yang mampu menumbuhkan kreativitas memadukan hardskill dan softskill dengan baik membuatnya bertahan, beradaptasi, berevolusi bahkan berkembang. Seperti quote dari Edward de Bono, "There is no doubt that creativity is the most important human resource of all. Without creativity, there would be no progress, and we would be forever repeating the same patterns."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun