Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mari Bersama Me-Reduce, Me-Reuse dan Me-Recycle Sampah Plastik untuk Menyelamatkan Bumi

27 September 2022   14:34 Diperbarui: 27 September 2022   14:44 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Efektivitasnya mungkin dapat ditingkatkan apabila tercipta siklus yang bergerak secara ekonomi mengenai pengelolaan sampah plastik mulai dari produsen hingga ke proses daur ulang dan pemanfaatannya. Produsen plastik wajib dan memegang komitmen untuk menggunakan teknologi daur ulang sehingga sampah plastik berfungsi sebagai bahan baku untuk produk daur ulang, tentunya telah menerapkan standar keamanan produk yang baik. 

 Disisi yang sejajar, proses pengumpulan dan pemilahan sampah plastik menciptakan peluang usaha bagi pihak lain seperti pemulung atau komunitas sejenis untuk menjualnya. Sampah plastik dapat dibeli pengepul atau produsen secara langsung. Bahkan hal ini menciptakan kreatifitas untuk menciptakan bank sampah. Jika pada bank yang kita kenal yang ditabung adalah uang maka pada bank sampah yang ditabung adalah sampah yang telah dipilah. Tiap nasabah memiliki buku tabungan layaknya bank.

Upaya menyelamatkan bumi dari sampah plastik memerlukan upaya massive, konsisten dan berkelanjutan. Dapat dimulai dari diri sendiri, rumah tangga hingga ke tingkat komunitas. Hal-hal sederhana dapat kita lakukan secara personal. Seperti menghindari pemakaian peralatan makan dan minum sekali pakai, menggunakan kantong belanjaan yang dapat digunakan berkali-kali atau membawa tas belanja sendiri saat ke pasar, dan memanfaatkan botol-botol bekas sebagai wadah pot atau tempat semai. Memilah sampah di rumah berdasarkan organik dan anorganik, juga sudah merupakan itikad baik dalam mempermudah pengelolaan sampah plastik. Tiap individu dapat menjadi pahlawan mereduksi sampah plastik.

Kita berharap peperangan melawan sampah plastik akan menemui kemenangan dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk mewujudkan zero waste sehingga bumi segera menemukan keceriaannya karena kita bukan makhluk hidup penghuni planet sampah plastik.

Pertanyaan sederhana yang tersisa untuk kita adalah apa yang akan kita lakukan apabila menemukan potongan sampah plastik  di tepian jalan, di tepi sungai atau pantai, atau bahkan di gunung? Memungutnya atau membiarkannya saja?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun