Hai Kompasianer,
Serem ya baca tulisanku. He...he...he... cerita ini memang banyak terjadi dalam kehidupan rumahtangga. Aku mau bagi kisah ya ada sahabatku, kami sudah lama tidak bertemu. Sebut saja namanya Vero. Wanita berkulit sawo matang sebelum menikah memiliki jabatan head customer service di sebuah bank swasta. Sampai akhirnya dia menikah dengan Troy, pria yang bekerja sebagai Manager Keuangan disebuah perusahaan BUMN.
Setelah menikah 4 bulan Vero langsung hamil dan Troy meminta untuk berhenti kerja. Toh juga secara penghasilan sudah lebih dari cukup yang didapatkan Troy. Vero menurut saja untuk kebaikan bersama, dia akan mengabdi menjadi ibu dan istri yang baik. Dalam bayangan Vero kalaupun dia tidak bekerja suaminya akan memenuhi kebutuhan keluarga dan suaminya akan memberikan gajinya untuk diolah.
Tetapi ternyata oh ternyata
Diluar ekspetasi Vero suaminya sangat amat pelit dan perhitungan. Bayangkan ya, namanya suami tuh tidak pernah memberi Vero gajinya untuk diolah. Seakan tidak percaya jadi tiap bulan dia sudah membeli kebutuhan untuk sebulan seperti beras, gula, sabun cuci, sabun mandi, minyak sayur dan lain-lain.
Sementara untuk belanja harian seperti lauk pauk, sayuran dan jajan anak diberi Rp 50.000 itupun harus ada rinciannya yang harus Vero catat lengkap. Misalnya beli sayur kangkung 2 ikat Rp 5000, tomat Rp 5000, cabe Rp 10.000 itu harus dicatat lengkap. Gilaaaa...kan!
Lebih parahnya lagi kalau Vero bawa mobil semisal dari rumahnya di Bekasi ke Kampung Melayu (rumah ibunya Vero) Troy sudah tahu berapa kilometer jaraknya dan penggunaan bensinnya. Jadi kalau meleset dari hitungannya maka Troy akan protes.
Akibat dari tekanan bathin yang Vero alami, akhirnya wanita berkulit kuning langsat ini mengalami darah tinggi dan pengentalan darah. Pernah juga Vero mengalami stroke ringan. Untungnya segera terobati. Beberapakali Vero minta untuk cerai tapi Troy menyembah-nyembah untuk tidak begitu lagi. Namun yaitu habit is habit sulit berubahnya. Si pelit berubah royal hanya seminggu setelahnya begitu lagi.
Sampai akhirnya,
Nothing choice tidak ada pilihan lain selain cerai. Tidak melihat agama yang diyakininya dimana dalam Kristen tidak ada perceraian. Tetapi Vero sudah tidak kuat dengan tekanan bathin dari suaminya. 20 tahun menikah tapi sifat pelitnya masih terpelihara sempurna.