Bayangkan!
Dalam perang dengan Diponegoro ada 15 ribu serdadu yang tewas dan uang kerajaan Belanda terkuras hingga 25 juta Gulden untuk membeli senjata perang. Keadaan ini akhirnya membuat Belanda terpaksa meminjam uang kepada Bank Palmer di Calcuta- India. Sebagai jaminan Belanda menjadikan Pulau Jawa jika kalah perang. cek...cek...cek...licik sekali
Tahun 1827 Pangeran Diponegoro mengalami kekalahan perang di Siluk. Dan pada tanggal 28 Maret 1830 Diponegoro ditangkap oleh Belanda.
Siapa Si A.D Daendels Itu?
A.D Daendels adalah seorang asisten residen Ambal Keresidenan Bagelen di tahun 1838. Berdasarkan sejarah cerita kolonial Hindia Belanda sudah menyematkan nama di masing - maing jalur Jawa.
Seperti Jalan Raya Pos. diberi nama De Grote Postweg. Jalan ini karya dari Herman Willem Daendels atau disingkat dengan H.W Daendels.Â
Kembali ke cerita A.D Daendels. Sebagai asisten residen ada satu daerah yang bernama Ambal berada dalam naungan administratif Keresidenan. Nah Keresidenan Bagelen ini yang membawahi beberapa daerah yang ada di Purworejo dan Kebumen.
Sebagai asisten Residen Bagelen A.D Daendels membawahi wilayah Ambal, Ledok, Kebumen dan Kutoarjo.
A.D Daendels mengetahui perjuangan Diponegoro seperti apa untuk tanah yang dikuasai Belanda. Namun dia tidak mau kisah sejarah itu diingat rakyat maka jalan itu dibuatnya menjadi jalan Daendels.
Sekarang nama itu tetap ada. Masyarakatpun tidak tahu asal muasal nama jalan Daendels. Mungkin ada juga yang bangga mereka yang berdomisili disana menyebutkan alamatnya dengan jalan Daendels. Terkesan nama elite kelondo -londoan.