Sudah hampir satu semester disetiap Rabu pagi, saya melangkah ke Gedung Komunikasi untuk mengikuti mata kuliah yang, bagi saya, paling menantang sekaligus menyenangkan: Penulisan Berita dan Penulisan Kreatif. Di balik pintu kelas, Pak Ikhsan Ahmad telah menunggu, sosok dosen yang telah mengubah cara saya memandang dunia kata-kata.
Pada awalnya saya masuk kelas ini dengan ketidakpahaman dan keraguan. Berkat bimbingan Pak Ikhsan, saya bisa mendapatkan beragam skill baru dan, yang lebih penting, cara pandang yang lebih luas. Ternyata, untuk menjadi penulis atau jurnalis yang baik, kita tidak hanya perlu menguasai kata-kata, tapi juga berani menjelajahi ide, media, dan bahkan sudut pandang yang asing bagi kita.
Terkadang di dalam kelas Penulisan Berita, saya sering merasa seperti kembali ke era masa lalu. Pak Ikhsan berbicara penuh semangat tentang format piramida terbalik dan 5W+1H, seolah-olah itu adalah mantra sakti jurnalisme. Tentu saja, saya paham nilai dari dasar-dasar ini.
Tanpa disadari waktu berjalan seperti itu saja setiap pertemuan minggu perminggu saya sudah mulai mengerti tentang apa itu jurnalis, apa itu penulis yang lebih mendalam.Yang dimana jauh sebelum itu saya tidak mengerti hal penting di dalam ilmu jurnalis dan juga penulis, yang saya ketahuinya hanyalah headline beritanya saja.
Menurut saya hal yang berkesan yaitu, setelah mempelajari apa itu 5W+1H Pak Ikhsan langsung memberikan tugas berupa membuat opini berita dan melakukan kegiatan podcast tipis-tipis supaya bisa merasakan apa yang dirasakan langsung oleh penulis atau jurnalis.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H