Mohon tunggu...
denny irawan
denny irawan Mohon Tunggu... -

Software Engineer | All things Learner

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa itu Timwas Century?

27 Desember 2011   03:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Timwas Century atau kepanjangan dari Tim Pengawas pengusutan kasus Bank Century ini
sejatinya dibentuk karena ada kecurigaan terhadap aliran dana Bank Century yang
bangkrut dan dibailout oleh pemerintah pada saat itu. Kecurigaan itu semakin menjadi
yang selalu dibumbui oleh media massa dan televisi yang saben harinya memberitakan
tentang kasus itu.
Timwas century menggalang dukungan politik dan massa dari berbagai elemen, dari tokoh
agama,ketua parpol,mahasiswa,aktivis dkk. Mereka mempunyai 'Pandangan' sendiri terhadap
kasus Bank Century, pandangan atau harga mati kasus bank century adalah bahwa aliran
dana bank century itu masuk ke partai demokrat atau pendukungnya,dan jika memang tidak
ada aliran dana maka tetap harus ada yang disalahkan,yaitu PIC(person in charge) pada
saat kebijakan itu diambil.
Hal itu memang benar adanya, begitu selesai pansus dan menghasilkan rekomendasi yang
'hanya' berupa dugaan pelanggaran kewenangan,padahal kebijakan disaat krisis gentingpun
sebuah kebijakan tidak bisa disalahkan.Alhasil perangkat hukum seperti kejaksaan,Polri dan
KPK sendiripun tidak bisa menetapkan tersangka terhadap pihak-pihak yang disangkakan
melakukan pelanggaran kewenangan dan aliran dana terhadap pihak-pihak tersebut itupun tidak
ditemukan. Timwas pun tambah gerah..karena merasa 'pandangan' dan keinginannya tidak
terpenuhi ditambah pula anggota timwas century dari fraksi PKS sendiri malah ketauan
dan terbukti menerima aliran dana bank century.
Otak Timwas Century diputar dan ketemulah ide dengan menggunakan Audit Forensik,dan
penyelenggara audit forensik terhadap bank century diamanahkan kepada BPK selaku
pelaksananya.Pada saat itu timwas menganggap BPK sebagai auditor yang cukup independen
dan recommended untuk melakukan audit forensik..dan teng..teng,,teng..audit forensik dimulai
sekian bulan demi bulan dilalui sampai akhirnya masa berlaku timwas berakhir dan harus diperpanjang
lagi karena audit forensik belum selesai juga..dan akhirnya pertengahan desember 2012
audit forensik selesai.
Dan laporan lengkap audit forensik kasus bank century pun lagi-lagi membuat timwas century
kecewa untuk kesekian kali karena tidak menemukan aliran dana ke partai demokrat dan pendukungnya
seperti tujuan utama terbentuknya Timwas Century ini..dan yang bikin timwas lebih jengkel lagi
itu laporan audit forensik century malah mengungkap anggota fraksi PDI Perjuangan Zedrick Emis
Moeis yang terekam transaksinya menerima aliran dana dari Dewi Tantular dalam bentuk valas.
Kita taulah PDIP salah satu partai yang vokal banget terhadap pengungkapan kasus ini tapi
ternyata kadernya sendiri malah menerima aliran dana bank century.
Kekesalan timwas terhadap hasil audit forensik bank century yang dilakukan BPK ini diluapkan
pada beberapa tempat antara lain Media TV dalam talkshow-talkshow kemudian koran,majalah,akun
twitter pribadi maupun akun twitter anonim yang dibiayainya.Yang dibilang BPK masuk angin lah,
Audit Forensik anti klimaks lah..dan sebagainya.
Disini kita dituntut untuk berpikir jernih jangan sampai terbawa arus pemikiran dan pendapat
timwas century yang terlalu memaksakan kehendaknya terhadap kasus ini. Sasaran Timwas itu bukan
bailout 6,7 Trilyun itu kemana saja larinya tetapi gimana caranya partai demokrat dan pendukungnya
itu bisa terbukti terlibat dalam kasus bank century. Timwas century akan terus diperpanjang masa
kerjanya sebelum 'cita-citanya' terkabul. Kita percayakan semua terhadap bukti yang diperoleh
tim dari BPK dan KPK,mereka lembaga independen yang susah diintervensi,kalopun mereka dibilang
bisa diintervensi karena mereka itu tidak bisa memenuhi 'kemauan'terhadap timwas. Disini kita
harus pandai-pandai menilai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun