Mohon tunggu...
Denni Meilizon
Denni Meilizon Mohon Tunggu... lainnya -

Engkau mengenalku sebagai Pengelana, namun aku mengenalmu sebagai penanda Kita adalah pemetik putik, dan Dia adalah penyiram hujan menyerbukkan hati kita.. https://www.facebook.com/dennimeilizon https://twitter.com/DenniMeilizon https://dennimlz.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembang Dendang

1 Juli 2013   21:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Petang rembang, sunyi bayang
Ufuk menyingsing kenang menggenang
Di petatah ujar, pada petitih ajar
Semburat binar meringkas nanar
Dibungkus sayang, gendang berdendang.

Tabuh bait, syair berserat
Seonggok luka dirogoh masa
Kembang merekah, lembar merebah
Separau pekik kusam melentik
Dibungkus sayang, rembang berdendang

Manis terbuang, kafir mengulang
Sejak bisik miskin telisik
Hilang tanya, sombong meraja
Berdiri di awang ke atas memandang
Dibungkus gamang, renggang sayang

Kerut kening, carut melengking
Ujaran menghitam bibir menghantam
Tiada doa, apalah lagi asa
Hati batu dikerkah kaku
Dibungkus malang, nyawa meregang.

Senja rempak, petang retak
Hilang taubat catatan dilipat
Ajar ada, renungkan saja
Tiap diri pilih di sisi mana berdiri
Dibungkus sayang, dibungkus malang.

**Padang 90513, pukul 8:17/
Selesai 10513, pukul 00.00

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun