Kala gemuruh berkabut asap,
naik menjulang di tengah kebisingan.
hawa nafsu sang petinggi bagaikan air di atas dulang
 kemudian jatuh ke tanah dan kan hilang sekecap.
wahaaii engkau anak pertiwi...
tidak ingatkah perjuanganmu?
pengorbananmu melebihi kursi penguasa!
berikanlah pengabdianmu sepenuh hati
tanpa pamrih,
dan junjunglah ibu pertiwi selagi matamu masih melihat,
maka kebaikanmu selalu dikenang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!