Mohon tunggu...
DENNA RIANDA TONI
DENNA RIANDA TONI Mohon Tunggu... Freelancer - Biidznillaah aku seorang wanita yang sudah lulus satu tahun yang lalu tetapi qaddarullaah belum memiliki pekerjaan tetap, sehingga aku ingin mengasah kemampuan menulisku yang semoga menjadi umur ke duaku dan menjadi penghasilan untukku

Aku seorang wanita yang sedang berjuang untuk mengumpulkan bekal untuk kehidupan keduaku yaitu akhirat. Seorang wanita yang sedang berusaha untuk berdiri diatas al-Qur'an dan sunnah. Aku senang sekali membaca buku, tertarik kepada fotografi, hal-hal yang berbau estetik, aku tertarik kepada parenting, dsb.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengubah Luka, Menjadi Ladang Hikmah dan Pahala

4 Januari 2025   21:19 Diperbarui: 4 Januari 2025   21:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ketika berinteraksi dengan orang lain, mungkin sebagian dari kita pernah bertemu dengan seseorang yang lisannya, sikapnya, atau sifatnya yang kurang baik. Mungkin kata-katanya terasa menyakitkan, atau perbuatannya membuat hati kita menjadi tidak nyaman. Tetapi, apakah pernah kita berpikir bahwa pertemuan ini bukanlah sebuah kebetulan? Barangkali Allaah Ta'ala ingin mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menjaga lisan, sikap, dan sifat kita kepada orang lain.

Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:

"barang siapa beriman kepada Allaah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, sebagai seorang muslim maupun muslimah, penting bagi kita untuk melihat pertemuan seperti ini dari sudut pandang hikmah. Barangkali, kejadian itu adalah ujian sekaligus nasihat dari Allaah Ta;ala agar kita terus memperbaiki diri. Sebagaimana firman Allaah Ta'ala:

"... Balaslah (kejahatan) itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang di antara engkau dan dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia." (QS. Fussilat: 34)

Lisan, sikap, dan sifat buruk yang kita temui pada orang lain bisa menjadi sebuah muhasabah untuk kita -apakah selama ini kita telah menjaga lisan, sikap, dan sifat dengan baik? Jangan sampai perilaku mereka yang kurang baik justru mempengaruhi kita untuk membalas dengan hal serupa. Jadikan pertemuan tersebut sebagai pengingat bagi diri kita, agar senantiasa menjaga lisan, sikap, dan sifat kita terhadap orang lain.

Rasulullaah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita memohon taufik dari Allaah, agar setiap kata dan perbuatan yang keluar dari lisan dan diri kita hanya membawa manfaat dan kebaikan. Jika kita bertemu seseorang dengan sikap kurang baik, balaslah dengan kelembutan dan doa. Karena siapa tahu, sikap kita yang santun dapat menjadi sebab hidayah bagi mereka. Semoga Allaah selalu memberikan taufik dan kekuatan kepada kita untuk menjadi pribadi yang lembut, penuh kasih, dan menyejukkan hati orang lain.

Tulisan ini ditujukkan sebagai pengingat untuk diri aku sendiri sebelum teman-teman. Barakallaahu fiikum...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun