“Partai-partai saya kira perlu menjaga juga. Sering-sering ngobrol, sering-sering ngopi, sehingga tidak baperan nanti. Sehingga menuju 2024 harapannya semua sudah siap. Kan kita sudah memainkan peran masing-masing peran berpolitik sudah lama pascareformasi. Mestinya kita sudah naik kelaslah, sudah dewasa,”. Ganjar Pranowo
Memang kekuatan afirmasi dari kopi ini tidak main-main ya. Bukan hanya karena efeknya yang mampu membangkitkan semangat pagi, kopi memang menjadi media silaturahmi yang hakiki. Seperti Pak Ganjar sampaikan tadi, ngopi dulu baru saling kritisi, ngopi dulu baru kita semakin mengerti diri satu sama lain. Tapi cukuplah sudah berbicara politik itu, jelang tahun 2024 suhunya memang mulai menghangat cenderung semakin gerah menuju panas. Rangkul sana, peluk sini, lobi kiri, rapat kian intens kesana kemari. Semoga yang punya cita-cita untuk menjadi pemimpin negeri segera menemukan teman sefrekuensinya.
Malam-malam yang semakin terasa pendek akhir-akhir ini membuat saya bangun lebih pagi. Sebagai bagian dari penduduk Indonesia yang hobi bersosial media, scrolling history instagram membawa saya pada sebuah postingan reels penjaja kopi yang begitu estetik. Masuk ke akunnya, memang benar rupanya khas anak-anak senja masa kini, feed berisi postingan mengenai nongkrong, pemandangan alam yang menawan dan tentunya diiringi dengan racikan klimaksnya seduhan kopi. Akun anak muda ini menawarkan yang selama ini diinginkan generasinya. Profesi berbalut kebebasan dan passion dalam memilih jalan hidupnya. Akun ini bernama @titiknolngopi.
Dilansir dari Gridoto.com berbekal tawaran vibes lawas dengan menggunakan motor tua seperti Suzuki RC 80 dan RC 100 nuansa jadul terasa betul. Apalagi mesin motor-motornya juga masih pakai jenis 2-tak yang makin menguatkan image bahwa mereka memang sebuah motor tua.
Selain duo RC-nya Suzuki, Honda GL 100 hingga Honda CB bersama 'bakul' untuk meracik kopinya pun terlihat ada di feed akun Instagram Titik Nol Ngopi. Vibe klasik tersebut semakin kental terasa lantaran Titik Nol Ngopi biasanya menggelar lapak mereka di pinggir sawah saat pagi dan sore hari.
Pemilik Titik Nol Ngopi, Elarissa Hilman Mujtaba, menyebutkan kedai kopi miliknya memang punya konsep yang mirip seperti kedai kopi yang biasa ada di desa-desa. "Hanya saja konsep tadi kami bawakan di atas motor, dan pada jam-jam tertentu saja untuk mengangkat kearifan lokal," ujar Elarissa, dikutip dari Kompas.com, Minggu (15/01/2023).
Penasaran seperti apa sih kedai kopi di atas motor ala @titiknolngopi?
Silahkan diklik link ini, hitung-hitung menambah engagement rate mereka.
Kopi, Alam dan Jenama Lokal
Rhenald Khasali di awal tahun 2022 pernah menyampaikan tren bisnis yang akan menjadi tren. Siapa pun yang memulai bisnis memang sudah betul jika menjadikan Prof. Rhenald menjadi rujukan. Di awal tahun 2022 beliau berujar demikian,"Escape dari kepenatan, apapun. Anda penat belajar di rumah, diam di rumah, kerja di rumah. Makanya mall itu tetap menarik tapi itu untuk escape. Makanya di mall ada yang laku, ada juga yang jualannya tidak laku,". Pandemi membawa kepenatan, setiap orang ingin keluar rumah dan kembali bersatu dengan alam. Pertanyaannya bagaimana mengemas bisns tersebut? Rasanya itulah jawaban yang diberikan para anak muda ini bagi para penikmat kopi.