Jauh sebelum King Nassar hadir di belantika musik dangdut Indonesia lewat lantunan suara bergaya Arab, goyangan aduhai yang mengguncang panggung, serta keluwesannya dalam mengolah nada, saya perlu mengenalkan, mengingatkan lagi kepada adik-adik dan rekan-rekan 90-an sejawat sekalian, bahwa ada seorang pelantun lagu dangdut di era lawas tersebut, seorang begawan, empu kalo kita bisa menyebutnya. Seseorang yang memberikan dedikasi tinggi pada dunia musik dangdut, beliau adalah, almarhum Meggy Z.Â
Oke, saya paham kalian pasti bertanya-tanya, yang mana ya Mbah Meggy Z tersebut atau lupa-lupa ingat mungkin. Silahkan lihat tautan di bawah ini yang saya ambil dari kanal Youtube GP Musikpedia.
Nah, gak mungkin gak sing along deh, ayo ngab, tarik sis...sungguh teganya dirimu teganya teganya teganya teganya...Â
Lagu yang berjudul asli "Senyum Membawa Luka" ini memang pada akhirnya lebih dikenal publik dengan judul "Anggur Merah". Sebagai penyanyi di eranya, Mbah Meggy Z ini adalah pedangdut papan atas.
Dikutip dari Kompas.com, Meggy mendahulukan menyanyi daripada main sinetron. Perbandingannya, seperti dia akui, honor sekali menyanyi setara dengan 10 episode main sinetron. "Cost nyanyi sekali, mungkin sama dengan 10 episode sinetron," kata Meggy.Â
Di panggung tujuh belasan sewaktu saya kecil, seingat saya lagu ini menjadi semacam lagu wajib di momentum peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Kurang lengkap rasanya malam puncak penganugerahan pemenang rangkaian lomba tujuh belasan tanpa diputarkan "Anggur Merah" yang biasanya menjadi sesi akhir joget bersama warga. Semacam budaya kolaborasi antar generasi, karena yang joget pada akhirnya tidak cuma bapak-bapak saja, tapi anak dan istrinya juga ikut goyang.
Lagu "Anggur Merah" menjadi fenomena saat itu, istilah yang sekarang boleh dibilang dengan nama lain viral.
Ngomong-ngomong viral, beberapa waktu lalu heboh video es anggur merah yang dicampurkan es batu, tambahan minuman bersoda rasa lemon, dan susu evaporasi kalengan. Es anggur merah ini lalu disajikan kepada pembelinya. Ahaii...maha kreatif benar penjual ini dengan segala ide kolaborasinya.
Mas penjualnya sepertinya paham betul mengkalibrasi aliran indie dengan kaum-kaum senja milenial kekinian. Atau jangan-jangan mungkin ada filosofi dibalik minuman tersebut saat proses kreatifnya, Eureka....hormatilah orang tuamu, dengan minum anggur merah, sambil tetap sehat dengan minum susu.Â