Tulisan ini adalah seri kelanjutan dari artikel sebelumnya yaitu mengenal angka 1 sampai 10. artikel ini juga sudah saya muat di blog saya dan di forum kaskus.
Jenis-jenis Operasi Bilangan
Operasi bilangan dasar yang kita kenal ada empat yaitu kali (×), bagi (÷), tambah (+), dan kurang (-). Dalam aturan operasi bilangan, perkalian dan pembagian didahulukan pengoperasiannya baru kemudian penjumlahan dan pengurangan.
Untuk memahami hubungan keempat operasi itu, mari kita lihat alam sekitar kita. Karena biar bagaimanapun sebelum disimbolkan dan dinotasikan, matematika diturunkan atau diambil dari kejadian di alam. Kemudian dibuat symbol dan notasi untuk mengakali supaya mudah dihitung atau dikalkulasikan.
Dalam artikel sebelumnya "Mengenal Angka 1 sampai dengan 10" kita mengenal bahwa angka adalah simbol dari sang pencipta Allah subhanahu wa ta'ala dan mahluk atau ciptaanNya. Lalu kejadian apa saja yang terjadi kepada mahluk, itulah yang kita sebut operasi atau peristiwa yang bisa dialami setiap mahluk.
Hukum untuk setiap mahluk pasti berpasang-pasangan, dan hukum alam setiap kejadian pasti ada sebab dan timbul suatu akibat. Pada benda-benda di sekitar kita, kita bisa campur atau bisa kita pisahkan. Untuk hewan-hewan itu bisa bertemu dan pergi. Hukum yang terjadi pada mahluk itu juga kita notasikan ke hukum operasi bilangan, perkalian, penjumlahan, pembagian dan pengurangan.
Hubungan keempat operasi tersebut, perkalian melambangan sebagai pertemuan yang merupakan sebab jumlah yang bertambah. Perkalian berpasangan dengan Pembagian yang melambangkan perpisahan dimana itu menjadi sebab jumlah yang berkurang. Oleh karena itu dalam hukum operasi bilangan perkalian dan pembagian didahulukan pengeoperasiannya baru kemudian penjumlahan dan pengurangan, sebab selalu didahulukan dari pada akibat.
Perkalian berpasangan dengan pembagian yang merupakan sebab, sedangkan penjumlahan berpasangan dengan pengurangan yang merupakan akibat. Orang jawa menyebutnya dengan pipolondo (ping poro lan sudo : kali, bagi, jumlah, kurang).
Perkalian (×)
Perkalian digambarkan dengan dua garis saling memotong dan menyilang miring. Hal ini melambangkan pertemuan antar mahluk. Dimana pertemuan ini menjadi sebab jumlah yang bertambah sesuai dengan kelipatannya. Untuk lebih jelasnya mari kita mulai dengan sifat yang mengikat mahluk yaitu berpasang-pasangan.
Kita ambil contoh sifat panas dan dingin. Kemudian kita ambil contoh mahlukNya yaitu tanah, air, oksigen. Tanah mewakili mahluk berbentuk padat, air mewakili mahluk berbentuk cair, dan oksigen mewakili mahluk berbentuk gas. Kita masukkan ke dalam tabel persilangan/pertemuan/perkalian.
Dalam bentuk matematikanya itu disederhanakan menjadi perkalian 2 × 3. Mari kita lihat tabel berikut.