Beberapa waktu yang lalu seorang artis tenar tersandung kasus dengan salah satu perencana keuangan terkenal. Sang artis yang sebetulnya sudah menjadi nasabah sejak 2007 ini merasa dirugikan karena 6 dari 7 investasinya anjlok secara bersamaan. Kejadian ini menjadi pembicaraan dan menimbulkan berbagai pertanyaan yang menarik tentang pentingnya perencanaan keuangan dan perencana keuangan itu sendiri. Bagi saya, setelah menikah isu ini menjadi menarik untuk diikuti. Memiliki pasangan hidup tentunya memperkuat kesadaran akan tanggung jawab untuk hidup lebih baik dan memperhatikan masalah keuangan keluarga. Apalagi dengan hadirnya buah hati, tentunya setiap pasangan berusaha agar kondisi keuangan keluarga bisa stabil, paling tidak supaya keluarga tidak hidup dengan keterbatasan. Maka buku dan artikel tentang merencanakan keuangan keluarga menjadi bahan yang menarik. Terkait dengan hal itu dari sekian banyak yang sudah dibaca ada beberapa poin penting yang bisa dishare soal perencanaan keuangan : 1.    Rencana itu penting sebagai peta Satu hal yang penting dalam perencanaan keuangan keluarga itu ya ada rencana itu sendiri. Jika anda sudah mulai berpikir mengenai berapa penghasilan dan kemana itu dibelanjakan itu sudah merupakan awal yang baik. Karena biasanya pasangan muda tidak punya rencana sama sekali dan menjalani hidup secara mengalir begitu saja. Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai maka itu akan membantu kita sampai lebih cepat, termasuk dalam keuangan. Jika kita ga punya rencana dan tidak ada target, maka pencapaian pun tidak akan bisa diukur. 2.    Periksa cashflow Yang kedua yang perlu dilakukan juga sebetulnya adalah memahami pola pengeluaran kita. Mencatat pemasukkan dan pengeluaran adalah hal yang sangat simple, tapi percayalah dalam banyak hal kedua hal ini berdampak sangat besar dan sistemik :D. Dengan mencatat pemasukkan dan pengeluaran kita akan mengerti beban biaya, pola konsumsi dan kebocoran serta kelemahan dan kelebihan kita dalam mengelola keuangan. Sekedar asumsi tidak cukup harus ada data. Dan pencatatan keuangan ini yang akan menjadi data yang akurat bagaimana dan kemana kita habiskan uang kita. 3.    Fahami cara dan instrumen investasi Dalam keuangan menabung saja tidak akan cukup, boro-boro untungtapi kita harus investasi. Menabung untuk diinvestasikan agar asset dan keuangan kita bisa tumbuh dan tidak kalah dengan inflasi. Maka untuk menjadi keluarga yang stabil selain punya rencana juga harus tahu bagaimana dan kemana cara melakukan invetsasi. Tentu dalam investasi dan usaha ada resiko dan pengetahuan ini yang akan membantu kita meminimalisir resiko yang akan terjadi. Ada beberapa instrumen investasi misalnya selain deposito, reksadana, saham, logam mulia, property dan atau berinvestasi ke bisnis secara langsung adalah beberapa instrumen yang bisa dipakai untuk investasi kita. Tapi ada salah satu instrumen investasi yang dijamin tidak akan pernah merugi yaitu itu berinvestasi dengan Allah. Caranya adalah dengan bersedekah, membayar zakat dan melakukan infak dan lain sebagainya. Jika instrumen lain hanya menjanjikan keuntungan 10 % – 30 % itu pun dalam jangka waktu setahun, maka berinvestasi dengan melakukan sedekah, zakat, infak dan sedekah itu akan dilipatgandakan beratus kali lipat. 4.    Disiplin menjalankan rencana Disiplin adalah factor penting termasuk dalam perencanaan keuangan. Karena sebagus apapun rencanya yang dibuat jika tidak dilaksanakan dengan baik yang tidak akan berpengaruh. Eksekusi yang baik akan membantu mewujudkan rencana yang sudah ditetapkan. Tidak jarang kita bikin anggaran belanja tapi tetap pelaksanaanya minus juga. sumber gambar : http://ciricara.com/2012/10/02/ciricara-cara-merencanakan-keuangan-agar-cepat-kaya/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H