Mohon tunggu...
deni titik
deni titik Mohon Tunggu... mahasiswa di UT S1 jurusan Ilmu pangan -

im a survive life

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cerita dalam Seni

13 Maret 2012   16:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:06 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gendrungan gong yang di pukul membuat bising dan kaget orang orang yang berada di lobi teater kecil di taman Ismail Marjuki.hal tersebut  menandakan telah dimulainya acara “bentara Budaya” malam itu. (24/2)

Acara yang digagas oleh kelompok pemerhati lingkungan Greenpeace ini di usung untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat Indonesia untuk mencintai hutan hutannya yang indah. “ mengubah paradigma masyarakat bahwa banyak potensi hutan yang sangat kaya , sehingga tidak selalu menganggap hutan sebagai kayu saja”, kata Nurhidayati ketua greenpeace Indonesia.

Hutan indonesia merupakan 1/3 hutan dunia. Dan juga menempati urutan kedua hutan terluas setelah hutan Amazon yang berada di Brazil amerika. Tidak heran Indonesia disebut sebagai paru paru dunia. Yang didalamnya terdapat berbagai jenis flora dan fauna yang sangat beragam.

Acara “Bentara Budaya” adalah sebuah pementasan yang mengkolaborasikan antara alam / hutan dan seni kontenporer. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya yang berada di nusantara, yang mana seni dan budaya tersebut terinspirasi dari hutan. Tari dodotana sendawar  dari kalimantan timur lah yang memulai acara ini.

Tari ini dibawakan oleh dua orang penari wanita yang asli dari kalimantan timur. Sebagai pengawal acara tari ini sangat memukai para penonton dengan keluwesan tangan dalam hentakan irama yang mengiringinya seakan kita dibawa dalam imajinasi alam kalimantan yang indah. Kemudian  dilanjutkan dengan film dokumenter “ indahnya hutan kami” yang pengambilannya dari hutan papua yang masih perawan.

Ada hal yang unik dalam acara ini, yakni penampilan tari kontenporer. Perpaaduan antara sebuah tarian dan beladiri silat harimau minangkabau  yang dimainkan oleh sanggar  KIPAS ( kelompok insani pemerhati seni )  sangat estetika.  Diawali dengan sebuah gerakan hewan hewan yang hidup dihutan belantara seperti monyet, burung , ular dan harimua itu sendiri yang kemudian dilanjutkan dengan atraksi silatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun