Secara fisiografis pulau Nusa Nipa ini diapit oleh busur Sunda di bagian barat, dan busur Banda di sebelah timur. Di bagian utara dibatasi cekungan Flores, dan di selatan oleh cekungan Savu. Kepulauan Sunda Kecil ini memiliki cerita pembentukan kebumian yang berbeda.
Dihasilkan dari bentukan lempeng Samudra Hindia ang bergerak ke arah utara, dan mendesak lepng Eurasia, kemudian terbentuk pegunungan busur Sunda (Jaluran Pegunungan Mediteran). Kerucut-kerucut inilah kemudian dimaknai sebagai cerita, peristiwa letusan, gempa vulkanik, awan panas hingga longsoran lahar hujan. Bencana ini menjadi bagian penting, agar masyarakat yang tinggal di lereng gunung api lebih waspada. Cerita lisan tersebut menjadi penjaga kesadaran akan bahaya dan ketidak mengertian.
Dikisahkan pertempuran Gunung Inerie dan Gunung Ambo Rombo, yang saling berhadapan di Ngada. Perselihan ini terjadi karena ketidak cocokan untuk menentukan belis atau mas kawin. Di kalangan suku Flores di tengah dan timur, bila tidak bisa dibayar, maka belis menjadi utang yang bisa turun temurun. Dalam satu kesempatan, Inerie memotong leher Ambo Rombo yang mengakibatkan luka-luka yang dalam, mengeluarkan darah yang panas. Letusan Ambo Rombo dipercayai sebagai hasil perselisihan yang dimitoskan oleh suku Ngada di kaki gunung aktif, Bajawa. Seorang pensiunan guru, John Regang mencatatkan dari berbagai sumber lisan, bagaimana gunung Inerie memberikan berkah kepada masyarakat. Inerie adalah nama seseorang yang dimitoskan mengusai orang-orang mati. Kerucut gunung-gunung di Flores memilik...
Sumber: http://blog.denisugandi.com/2016/08/30/mitos-dan-gunung-api/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H