Terminologi "Hegemoni" dalam Hubungan Internasional Berdasarkan hasil pencarian yang penulis dapatkan dari berbagai sumber, ternyata ada banyak sekali terminologi dalam Hubungan Internasional. Sebelumnya, terminologi (dalam bahasa latin terminus) itu sendiri berarti peristilahan yang merupakan ilmu tentang istilah dan penggunaannya.
Istilah dalam bahasa Indonesia bersumber pada kosakata umum bahasa Indonesia, kosakata bahasa serumpun, dan kosakata bahasa asing. Kajian terminologi antara lain mencakup pembentukannya serta kaitan istilah dengan suatu budaya. Hegemoni merupakan salah satu istilah asing yang ada dalam Hubungan Internasional.Â
Hegemoni berasal dari bahasa Yunani "Hegeisthai" yang berarti pemimpin, kepemimpinan. Teori Hegemoni Gramsci ini merupakan penyempurnaan teori kelas Marx yang belum berhasil merumuskan teori politik yang memadai. Jadi, untuk dapat memahami konsep Hegemoni secara keseluruhan, perlu juga memahami teori Marxisme atas kaitannya dengan lahirnya konsep Hegemoni ini.
Hegemoni dapat diartikan sebagai kemampuan suatu negara untuk memasukkan negara lain yang lemah ke dalam pengaruhnya dan kemampuan tersebut bersumber pada kekuatan militer, ekonomi, politik, institusi, dan ideologi yang dimiliki. Dalam teori kelas Marx terdapattiga unsure penting. Pertama, besarnya peran struktural dibandingkan dengan segi kesadaran dan moralitas. Kedua, perbedaan kepentingan antara kelas atas dan kelas bawah yang menyebabkan pebedaan sikap terhadap perubahan sosial. Ketiga, setiap kemajuan dalam susunan masyarakat hanya dapat tercapai melalui revolusi.Â
Gramsci mengubah makna hegemoni dari strategi menjadi sebuah konsep yang menjadi sarana untuk memahami masyarakat dengan tujuan untuk mengubahnya. Simon menyatakan bahwa titik awal konsep Gramsci tentang hegemoni berkaitan dengan adanya suatu kelas dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas yang ada di bawahnya dengan cara kekerasan dan persuasi. Hegemoni adalah suatu organisasi konsensus yang merupakan hubungan persetujuan dengan mempertimbangkan kepemimpinan dalam bentuk politik dan ideologis.
Konsensus yang terjadi antara dua kelas ini diciptakan melalui pemaksaan maupun pengaruh terselubung dalam melalui pengetahuan yang disebarkan melalui perangkat-perangkat kekuasaan. Teori ini dibangun atas premis yang menyatakan pentingnya ide dan tidak mencukupinya kekuatan fisik dalam kontrol sosial politik. Gramsci mengemukakan dengan kata lain, hegemoni dapat diartikan menguasai dengan "kepemimpinan moral dan intelektual". Gramsci juga menyatakan bahwa dalam masyarakat memang selalu ada yang memerintah dan yang diperintah.Â
Dari penjabaran di atas, penulis menggabungkan satu teori dari dua sudut pandang yang berbeda dengan harapan agar pembaca dapat lebih memahami terminologi "Hegemoni" itu sendiri dalam kancah Hubungan Internasional dengan menambah wawasan dari teori di atas.Â
Referensi:
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-hegemonic-state-system/4485/2
https://www.academia.edu/12375765/teori_hegemoni