Mohon tunggu...
Deni sofyan
Deni sofyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying Jangan Dianggap Sepele

11 Januari 2024   13:12 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:14 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, sedang ramai di media sosial berita berita tentang bullying. Yang dimana kasus-kasusnya sudah tahap yang lebih serius. ada yang ditusuk matanya, dikeroyok oleh teman sekolahnya, bahkan sampai korbannya merenggut nyawa. Bullying adalah prilaku  yang sangat tidak patut untuk dilakukan, karena bertujuan untuk merendahkan, menyakiti fisik, emosi, mentalitas seseorang. Bullying kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja, maupun di media sosial. Di lingkungan sekolah contohnya antar siswa  yang mengejek siswa lain dan si pembully tersebut menghasut yang lain untuk  menjauhi dan ikut membully nya, di tempat kerja contohnya ketika ada pekerja baru, dan pekerja lama merasa lebih tinggi derajat nya, sehingga pekerja lama berlaku seenaknya dan timbul bullying berbentuk ucapan maupun fisik. Di media sosial contohnya ketika seseorang membuat konten, dan didalam komentar nya terdapat kata-kata dari netizen, yang membuat konten creator tersebut sakit hati dan kepikiran. Rata-rata  orang-orang pernah mengalami tindakan bullying dan menjadi latar belakang yang selalu diingat sampai kapanpun, contohnya saya sendiri. Disini saya akan membagikan sedikit pengalaman saya dimasa lalu.Saya mengalami bullying ketika saya masih duduk di sekolah dasar (SD) sampai menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Saya sering diejek dengan sebutan culun, bodoh, jelek, kurus dekil dan masih banyak lagi, Membuat saya tidak mempunyai teman yang banyak seperti orang lain. Segelintir orang mungkin beranggapan dan mengira hal tersebut terlihat sepele , mungkin mereka  hanya bercanda, masih banyak yang lebih parah dari ini,dan masih banyak orang-orang yang menganggap sepele yang saya alami. Meskipun ini hanya ucapan saja dan tidak ada kekerasan fisik, hal seperti ini membuat saya banyak berpikir , dengan kata kata yang keluar dari mereka selalu ada dipikiran saya sampai saat ini. Perlahan mengubah kepribadian saya, yang sebelumnya saya ceria, dan bahagia dengan apa yang saya lakukan, menjadi orang yang mudah marah, sedih, cemas, takut melakukan sesuatu, tidak percaya diri dan masih banyak lagi.Ketika saya memasuki sekolah menengah atas (SMA) saya sudah tidak mendapatkan bullying, teman semakin banyak dan semakin banyak yang menghargai saya, dan kepribadian saya Kembali seperti dulu lagi. Dan saya mulai percaya diri untuk melakukan hal-hal yang saya sukai  berkat dukungan dari teman- teman saya.Seberpengaruh itu bullying terhadap seseorang, maka dari itu secepatnya  kita menangani bullying jangaan dipandang sebelah mata, karena ini berdampak pada masa depan bagi yang mengalaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun