pias hujan membasah di kaca jendela
masih di dalam rumah, memandang jauh dan kejauhan
badai menyanyikan derunya mengajak pepohon pula ia
ingin menjemput namun tak kuasa
kawan, sejauh ini lama sudah kita mengenal
ragam gelak, asa dan iba kita serak
tapi satu hal pasti nanti 'kan berpisah kita
entah oleh apa, bisa apa saja, yang pasti oleh waktu
tak 'kan tau kita bagaimana cerita hingga sampai
pada perujungan pertemuan
hanya satu pesan ku kawan,
jika esok, lusa, atau di satu waktu nanti
kau temukan perempuanmu
kabarkan padaku untuk kupastikan
bahwa ia bukan bekas pelacurku
dunia ini terlalu sempit untuk tidak saling berbagi
maka itu, beri aku sedikit kesempatan
biarkan aku bercintaan dengan waktu
hingga usai dan tiba lelahku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H