sampai berbilang-bilang hari
perjalanan tak kunjung usai
hanya maya malam yg datang
aku sudah lama sekali tidak
memandang ke dalam
namun, satu waktu kujeritkan matahari
hingga ia memanggil bulan
aku membusung dada
ku paki ia hingga kepada fajar ia mengadu
sekalipun bukan waktu
yang nanti membuat diamku, biar
kepalang api besi kupatahkan
biar habis segala impas
agar tuntas lepas
kita bukan lagi kanak
yang girang pada hujan siang hari
rodaroda yang lalu telah aus
sukar terhenti bila sudah kencang laju
menyerah pada kemunafikan detik?
itu pasti bukan aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H