Mohon tunggu...
Sosbud

Banjir di Jalur KA Sidoarjo-Porong Mulai Surut

18 Februari 2016   15:26 Diperbarui: 18 Februari 2016   15:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="banjir di sidoarjo, (sumber: lipsus.kompas.com)"][/caption]

Banjir yang menggenangi jalur KA Jurusan Sidorajo-Porong sejak 11 februari yang lalu sudah mulai surut. Ketinggian genangan yang pada awal nya mencapai 18 centimeter itu kini sudah turun menjadi 8 centimeter. meskipun masih terdapat genangan air pada jakur kereta tersebut, PT kereta Api Indonesia berencana untuk melakukan uju coba rel pada hari ini.

Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan jalur KA yang lumpuh di Jalan Raya Porong itu sepanjang 700 meter. “Menurut pantauan, hari ini (kemarin) ketinggian air di rel sudah mencapai 8 centimeter, jadi kami lakukan uji coba,” katanya. Menurut dia, untuk bisa dilewati oleh KA, keting- gian air dari kop rel maksimal adalah 9 centimeter. Dikatakan, uji coba ini untuk memastikan apakah rel sudah aman dilewati KA atau belum, mengingat rel telah terendam air selama tujuh hari.

Hasil uji coba itu sendiri adalah KA sudah siap digunakan. Suprapto menyebutkan, dari hasil rapat evaluasi tim PT KAI Daop 8 Surabaya memutuskan bahwa jalur tersebut kini aman untuk dilewati. “Namun dengan kecepatan maksimal 5 km per jam,” katanya.

Dia memastikan, hari ini sebanyak 32 perjalanan KA yang terdiri dari 30 kereta penumpang dan dua KA barang bisa kembali normal. Puluhan kereta tersebut bisa melintas di wilayah Sidoarjo-Porong. Uji coba ini sendiri dilakukan dengan menggunakan KA Multi Tie Tamper (MTT) atau disebut juga Tamping Machine. MTT itu sebetulnya digunakan untuk memadatkan batubatu krecak (kerikil) yang ada di bawah bantalan. MTT ini juga berfungsi untuk “ ndongkrak ” rel yang konturnya tidak sesuai, terutama di tikungan. Artinya bisa untuk meluruskan atau menggeser rel. Sebelumnya, KA barang batu krecak sudah dioperasionalkan untuk menurunkan batu krecak.

Sementara itu, akibat lumpuhnya jalur KA ini, PT KAI Rugi Rp 250 juta per hari. Berarti karena sudah tidak beroperasi selama seminggu, berarti kerugian Rp 1,750 miliar. Suprapto mengatakan ada tiga variabel kerugian yang dialaminya. Yaitu pertama dari pendapatan yang mencapai Rp 200 juta hingga Rp 250 juta per hari. Dalam satu hari, jalur tersebut dilewati 30 perjalanan KA penumpang dan dua KA barang.
“Hari ini (kemarin) sudah hari ke-7 KA tidak bisa melewati jalur tersebut. Dimulai dari 11 Februari pukul 19.03 lalu karena ketinggian air mencapai 18 centimeter,” katanya.

Kerugian lainnya adalah dari tingginya biaya operasional. Karena jalur Sidoarjo-Porong lumpuh, maka perjalanan dialihkan lewat jalur lain. Hal itu menyebabkan jalur yang ditempuh semakin jauh sehingga membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi dari biasanya.

Kerugian terakhir adalah mengenai biaya perbaikan jalur rel. Pasalnya, sejak 11 Februari lalu PT KAI terus melakukan perbaikan rel setiap hari. Hal itu dilakukan agar rel kereta api aman untuk dilewati. “Untuk dua variabel terakhir total kerugiannya masih kami hitung hingga saat ini karena banjir masih menggenang rel,” tandasnya.

sumber: Radar Surabaya 18 februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun