Mohon tunggu...
Sosbud

Kalau Anak Surabaya Bolos Sekolah...

24 Februari 2016   16:30 Diperbarui: 26 Februari 2016   16:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ilustrasi anak yang tertangkap saat bolos sekolah (sumber: kompas.com)"][/caption]

Sebanyak 14 siswa yang bolos sekolah terjaring razia satpol PP Surabaya. masih menggunakan seragam dan atribut lengkap, mereka tertangkap saat sedang asyik ngopi di warung. bahkan dari 14 siswa tersebut, terdapat satu orang yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ke 14 siswa yang membolos tersebut berasal dari SDN Mojo (1 siswa), SMK siang (2 siswa), SMK taruna (2 siswa), SMK 45 (1 siswa), SMK Tri Tunggal (2 siswa), SMK bubutan (1 siswa), SMKN 7 (3 siswa), SMKN 10 (1 siswa) dan SMKN 5 (1 siswa)

“Kami melakukan razia ini karena banyak laporan dari masyarakat yang te­ngah melihat anak sekolah yang masih pakai seragam tapi ngopi dan cangkruk'an di warung. Tapi itu dilaku­kan pada saat jam sekolah,” kata Kasatpol PP Surabaya Irvan Widyanto, kemarin. Saat personel Satpol PP melakukan ‘penangkapan’ terhadap para siswa yang tidak mengikuti pelajaran tersebut, para siswa tidak berkutik. Mereka tidak bisa memberikan penjela­san yang masuk akal ter­kait alasannya tidak ma­suk sekolah.

“Mereka kemudian kami data dan kami panggil orangtuanya. Yang mem­prihatinkan ada siswa SD nya juga. Selain itu pas­ tinya pihak sekolah juga akan kami panggil terkait ini,” tutur Irvan. Para siswa yang bolos itu tidak hanya ‘berha dapan’ dengan personel Satpol PP, namun juga de ngan Wali Kota Surabaya Tri Risma­ harini. Pasalnya, ke 14 siswa yang terjaring oleh Satpol PP dibawa ke Balai Kota Surabaya untuk diperte­ mukan dengan Risma, sapaan Tri Rismaharini.

Melihat anak anak yang tidak berada di sekolah pada jam pelajaran, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu langsung memarahi. Karena selama ini Risma memang dkenal sangat peduli terhadap pe­lajar demi kesuksesan me­reka ke depannya. “Kalian ini kok tidak sekolah. Orang tua kalian sudah susah cari uang, tapi kalian malah bolos sekolah,” kata Risma di hadapan 14 siswa bolos tersebut. Orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya ini juga menanyakan ke­pada belasan siswa bolos tersebut terkait alasannya tidak sekolah. Anak anak itu menjawab karena bo­san dan malas ke sekolah. “Kamu kelas berapa? Ke­las 12 harusnyakan kamu lebih giat belajar, bukan bolos terus nong krong di warung kopi,” tandas dia.

Ditegaskan Risma, diri­ nya akan memberikan hu­kuman selain pemang gilan pihak sekolah, juga akan mengadukan kelakuan anak anak ini kepada orang tuanya masing masing. “Untuk kalian besok tidak ada uang saku dari orang tuamu,” ujar Risma. Selain itu, Risma mene­gas kan jika anak anak ter­ sebut tertangkap lagi, tak segan-segan akan dima­sukkan ke Liponsos Ke­ putih untuk merawat orang gila. “Tolong, enam siswa ini dites urin dan satu anak SD ini facebook nya dite­ lusuri,” perintah Risma kepada Kepala Bapemas dan Dinkes. Namun ada yang meng­gelitik Risma saat berta­nya ke anak SD yang ter­tangkap. Karena, setiap kali ditanya anak SD ter­ sebut menjawabnya de­ngan santai.

sumber: Radar Surabaya 24 februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun