[caption caption="Gatot Tri Hargo (sumber: kompas.com)"][/caption]Jakarta- rencana pemerintah untuk menggabungkan empat bank syariah BUMN guna mengakumulasikan modal telah dibatalkan. Kementrian BUMN sebagai pemegang saham terbesar dari empat bank tersebut memberikan kebebasan pada manajemen untuk mencari partner strategis untuk meningkat kan modal. "rencana penggabungan Bank syari'ah BUMN batal", ujar Deputi Bidang Usaha jasa Keuangan. Jasa survei dan Konsultan Kementrian BUMN Gatot Tri Hargo kepada wartawan kemarin,(16/2)
Rencana penggabungan bank ini telah disiapkan sejak tahun 2015 lalu. Langkah ini bertujuan menghimpun peningkatan aset yang di harap kan bisa lebih efisien dan lebih berkontribusi dalam pe ningkatkan pasar perbankan syariah di Indonesia. Meski membatalkan merger, Kementrian BUMN berharap perbankan syariah bisa terus meningkatkan kemampuan nya dalam meningkatan pangsa pasar di dalam negeri. Salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah dengan mencari partner strategis pada empat bank BUMN syariah itu.
“Kita berikan keleluasaan ke pada pada direksinya untuk mencari partnet yang cocok sehingga setiap bank bisa terus berkembang,” imbuh Gatot. Dia mengungkapkan pemba talan penggabungan telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pembatalan peng gabungan diputuskan Kementrian BUMN karena perbankan syariah memiliki persoalan berbeda dengan perbankan konvensional. “Mitra staregis di harapkan bukan sekedar menambah ekuitas, tetapi juga kemampuan dalam pengembangan teknologi dan knowledge ,” imbuh Gatot.
Pada bagian lain, Gatot mengungkapkan rencana pembentukan holding empat Bank BUMN yang diharapkan bisa terbentuk paling lambat pada 2018. Konsep pembentukan holding empat bank BUMN meliputi Bank Mandiri, Bank Negara Indo nesia (BNI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) akan berada dalam satu nauangan perusahaan yang hingga kini masih disiapkan pe merintah. “Empat bank BUMN ini tetap berdiri sendiri, tapi di atasnya ada satu perusahaan yang akan men jadi holding,” ungkap Gatot. Tujuan pembentukan holding untuk efisiensi, seperti dalam penghimpunan dana. Perusahaan induk dapat meng akumulasi kekuatan seluruh bank untuk menarik dana lebih besar dan murah.”Kita ingin mencari pendanaan murah. Kalau lebih besar modalnya kan lebih bagus,” ujarnya.
sumber: radar surabaya 17 februari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H